Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sentil Indonesia dan Negara Lain Serius Atasi Pemanasan Global

Kompas.com - 04/12/2021, 12:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber NDTV

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Utusan iklim AS John Kerry menyentil negara-negara penghasil gas rumah kaca besar untuk bergerak lebih cepat mengatasi pemanasan global.

Negara-negara yang disebut Kerry tersebut meliputi China, India, Rusia, Brasil, Meksiko, Indonesia, dan Afrika Selatan.

Menurutnya, janji pemerintah di negara-negara penghasil emisi besar dalam mengurangi emisi karbon dioksida dan metana masih belum cukup untuk membatasi pemanasan global.

Baca juga: KTT G20 di Italia Sukses, Sepakat Atasi Pemanasan Global

Padahal, komunitas internasional sepakat untuk menjaga suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5 derajat Celsius berdasarkan Kesepakatan Paris sebagaimana dilansir NDTV.

“Dan itu berarti China, India, Rusia, Brasil, Meksiko, Indonesia, Afrika Selatan, sekelompok negara yang harus bergerak," kata Kerry dalam Reuters Next.

Kendati demikian, Kerry menambahkan bahwa mereka juga harus dibantu.

“Dan kita harus membantu mereka. Ini bukan hanya tanggung jawab yang diturunkan pada mereka,” sambung Kerry.

Baca juga: AS dan UE Sepakat untuk Kurangi Emisi Gas Metana Penyabab Pemanasan Global

Kerry mengatakan, AS sudah terlibat dengan negara-negara tersebut untuk membantu mereka mempercepat bertransisi ke energi yang lebih bersih dan mengurangi emisi.

Keterlibatan AS tersebut contohnya adalah dukungan Washington untuk inisiatif energi bersih India.

Selain itu, kesepakatan bersama antara AS dengan China di mana Beijing berkomitmen untuk mempercepat pengurangan emisi.

Kerry menambahkan, investasi swasta dalam teknologi energi bersih lain juga penting untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Tak Hanya Pemanasan Global, Ini 5 Penyebab Banjir Eropa 2021 Sangat Parah

Contoh teknologi energi bersih lain itu seperti hidrogen “hijau”, teknologi baterai termutakhir, reaktor nuklir modular, dan teknologi penangkap karbon.

Bulan lalu, dunia sepakat meninjau kembali janji pengurangan emisi nasional pada 2022 untuk membantu memastikan dunia dapat membatasi kenaikan suhu global tak lebih dari 1,5 derajat Celsius.

Janji tersebut mereka sepakati melalui COP26 di Glasgow, Skotlandia, yang berlangsung pada awal November.

Para ilmuwan selalu memperingatkan bahwa jika suhu bumi naik di atas 1,5 derajat Celsius, dampat lingkungan dan bencana yang destruktif akan sering terjadi.

Baca juga: Tepis Isu Pemanasan Global, Biden Sebut Trump Pembakar Iklim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com