KOMPAS.com - Dikenal sebagai surat kabar Minggu tertua di dunia, sejarah Observer amat bergejolak.
Koran ini didirikan pada 4 Desember 1791 oleh WS Bourne dengan premis sederhana.
Dia berpandangan bahwa “pendirian surat kabar hari Minggu akan memberinya keberuntungan yang cepat”.
Baca juga: Bromartani, Surat Kabar Pertama Berbahasa Jawa
Tapi, dilansir Guardian, hanya dalam waktu tiga tahun, Bourne menemukan dirinya terlilit utang sebesar 1.600 poundsterling.
Meskipun edisi awal iklan surat kabar tersebut memproklamirkan diri sebagai media yang “Tidak Bias oleh Prasangka - Tidak Dipengaruhi oleh Partai - Yang Prinsipnya adalah Kemerdekaan”, Bourne berusaha mengurangi kerugiannya dan menjualnya kepada pemerintah. Tapi mereka menolak.
Namun di tahun-tahun pertama, Observer menjadi lembaran gosip yang tidak senonoh sekaligus korab propaganda pemerintah.
Segalanya berbalik. Pada abad kesembilan belas, karakter surat kabar itu berubah dan mencerminkan "moralitas yang lebih sadar".
Baca juga: Pemberitaan Surat Kabar di Dunia Saat Taliban Kuasai Afghanistan
Di tahun-tahun mendatang, Observer mengembangkan reputasi untuk liputan politik dan sastra yang serius.
Frederick Beer, mengangkat istrinya Rachel sebagai editor pada tahun 1891.
Di bawah kendalinya, surat kabar itu mencapai salah satu eksklusivitas terbesarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.