Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barbados Akan Pisah dengan Kerajaan Inggris, Berdiri Sendiri sebagai Republik

Kompas.com - 28/11/2021, 13:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRIDGETOWN, KOMPAS.com - Barbados akan memutuskan hubungan dengan Kerajaan Inggris untuk berdiri sendiri sebagai republik.

Pulau di Karibia itu juga akan mengganti kepala negaranya dari Ratu Elizabeth II menjadi wakilnya saat ini, Gubernur Jenderal Sandra Mason.

Upacara pelantikan Sandra Mason sebagai presiden bakal digelar pada Senin malam (29/11/2021) hingga Selasa (30/11/2021), yang turut dimeriahkan parade militer. Pangeran Charles, pewaris takhta Kerajaan Inggris, akan menyaksikan langsung.

Baca juga: China Dituduh Pengaruhi Barbados agar Copot Ratu Inggris sebagai Kepala Negara

Pemisahan diri ini sudah menjadi perdebatan panjang di Barbados yang berpopulasi 285.000 orang, setelah berabad-abad lamanya berada di bawah pengaruh Inggris termasuk lebih dari 200 tahun perbudakan hingga 1834. Barbados akhirnya merdeka pada 1966.

"Sebagai gadis muda, ketika saya mendengar tentang ratu, saya akan sangat tertarik," kata Sharon Bellamy-Thompson (50) penjual ikan di ibu kota Bridgetown, yang ingat saat berusia sekitar delapan tahun dan melihat Ratu Inggris berkunjung.

"Seiring bertambahnya usia, saya mulai bertanya-tanya apa arti ratu ini bagi saya dan bangsa saya. Itu tidak masuk akal," lanjutnya dikutip dari AFP. "Memiliki presiden perempuan Barbados akan luar biasa."

Kemudian bagi aktivis muda seperti Firhaana Bulbulia, pendiri Asosiasi Muslim Barbados, kolonialisme dan perbudakan Inggris adalah penyebab ketidaksetaraan modern di pulau itu.

"Kesenjangan kekayaan, kemampuan untuk memiliki tanah, bahkan akses ke pinjaman dari bank, semuanya berkaitan dengan struktur yang dibangun di bawah kekuasaan Inggris," terang Bulbulia (26).

"Rantai (perbudakan) sebenarnya sudah putus dan kami tidak lagi memakainya, tetapi rantai mental terus bertahan dalam pola pikir kami."

Baca juga: Jadi Republik Baru, Apa Tantangan Barbados ke Depannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com