Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penumpang Selamat dalam Kebakaran Bus di Bulgaria yang Tewaskan 46 Orang

Kompas.com - 24/11/2021, 07:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

 

SOFIA, KOMPAS.com - Penumpang selamat dari kebaran bus di Bulgaria, memecahkan jendela setelah kobaran api terlihat menyambar di kendaraan.

Melansir BBC pada Rabu (24/11/2021), 7 orang selamat dalam kebaran bus di Bulgaria yang dipenuhi turis yang sebagian besar orang Makedonia.

Bus menabrak penghalang jalan dan terbakar saat dalam perjalanan dari Istanbul di Turki menuju Makedonia Utara.

Baca juga: 45 Orang Tewas dalam Kebakaran Bus di Bulgaria, Termasuk Anak-anak

Ada 12 anak dari 46 orang yang meninggal dalam kebakaran bus tersebut, di antaranya anak kembar laki-laki berusia 4 tahun.

Hanya 4 pria dan 3 wanita yang selamat dalam tragedi kebaran bus, yang terjadi di jalan raya barat daya ibu kota Bulgaria, Sofia, pada Selasa pagi (23/11/2021).

Kebakaran bus itu membuat banyak orang di Bulgaria dan Makedonia Utara terkejut dan bersedih, sehingga ditetapkan 3 hari berkabung nasional.

Perdana Menteri Makedonia Zoran Zaev menggambarkan kebakaran bus itu sebagai kecelakaan "mengerikan".

"Saya bertemu dengan korban luka di sebuah rumah sakit di Bulgaria. Hati saya hancur ketika mendengar tangisan seorang ayah yang kehilangan anaknya," kata Zaev kepada BBC.

Zoran Zaev mengatakan dia telah berbicara dengan salah satu korban, yang mengatakan kepadanya bahwa penumpang tertidur ketika suara ledakan membangunkan mereka.

Baca juga: Tewas Saat Selamatkan Wanita yang Berniat Bunuh Diri, Pemadam Kebakaran Ini Jadi Pahlawan

"Mereka berhasil memecahkan salah satu jendela dan menyelamatkan beberapa orang. Sayangnya, sisanya tidak berhasil diselamatkan," terang Zaev kepada wartawan.

Penyebab tragedi kebakaran bus itu tidak segera jelas. Pejabat Bulgaria mengatakan bus membelok dari jalan raya dan merusak penghalang jalan sepanjang 50 meter.

Namun belum diketahui apakah bus tersebut terbakar sebelum atau sesudah kecelakaan. Tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kebakaran bus itu.

Gambar-gambar setelahnya menunjukkan bagian jalan di mana penghalang tabrakan telah rusak dan bus hangus dilalap api.

Wali kota dari desa terdekat Pernik mengatakan jalan tol dalam kondisi buruk di bagian itu dan sering terjadi kecelakaan di daerah itu.

Bus yang terbakar itu dalam perjalanan kembali ke ibu kota Makedonia Utara, Skopje, setelah liburan akhir pekan di Istanbul.

Perjalanan bus tampaknya sebagai bagian dari konvoi 4 bus dan berhenti di sebuah pompa bensin dekat Sofia sekitar satu jam sebelum kecelakaan.

Bus lainnya, yang beberapa menit di depan bus yang terbakar, kembali ke Makedonia Utara dengan selamat.

Baca juga: 4 Bayi Baru Lahir Tewas dalam Kebakaran di Bangsal Neonatal Rumah Sakit India

Kehilangan anggota keluarga

Seorang pria mengatakan kepada surat kabar Sloboden Pecat bahwa 10 kerabatnya tewas dalam tragedi kebakaran bus tersebut.

"Saya kehilangan seluruh keluarga saya dalam kebakaran itu," kata pria tersebut seperti dikutip.

Lima siswa di sebuah sekolah dasar di Skopje dan pasangan muda yang akan menikah juga termasuk di antara penumpang yang tewas, kata media Makedonia.

Laporan Makedonia mengatakan, Gazmend Ukali (27 tahun) dan Albina Beluli (23 tahun) dari kota barat laut Tetovo, telah pergi ke Istanbul untuk merayakan ulang tahun Ukali.

Menteri luar negeri Albania mengindikasikan bahwa sebagian besar, penumpang bus yang terbakar adalah etnis Albania dari Makedonia Utara.

Adnan Yasharovski mengatakan putrinya yang berusia 16 tahun, Zuleikha, meneleponnya untuk mengatakan bahwa dia selamat dari tragedi kebakaran bus itu.

Yasharovski mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia pergi ke Sofia untuk menjenguk putrinya di rumah sakit.

Baca juga: Lagi, Terjadi Kebakaran Rumah Sakit di India, 11 Pasien Meninggal

"Dia menangis. Tangannya terbakar, tapi tidak apa-apa," katanya, di luar rumah sakit.

"Dia tidak banyak bicara, dia hanya menangis dan dia kaget," terang sang ayah.

Bus yang terbakar di Bulgaria itu milik Besa Trans, perusahaan travel yang menyelenggarakan perjalanan di Eropa.

Beberapa jam setelah tragedi kebakaran bus, kerabat orang-orang yang bepergian ke Turki dengan Besa Trans pekan lalu berkumpul di luar kantor perusahaan di Skopje, dengan cemas mencari informasi.

Perdana Menteri sementara Bulgaria Stefan Yanev menggambarkan insiden kebakaran bus itu sebagai "tragedi besar".

"Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tragis ini dan kita bisa mencegah kejadian serupa di masa depan," kata Stefan Yanev kepada wartawan saat mengunjungi lokasi kecelakaan.

Kepala layanan investigasi Bulgaria Borislav Sarafov mengatakan "kesalahan manusia oleh pengemudi atau kerusakan teknis adalah dua versi awal dari kecelakaan itu".

Sarafov mengatakan kepada wartawan bahwa tampaknya dua orang pengemudi bus tewas dalam kebakaran itu, sehingga tidak ada yang bisa membuka pintu.

Baca juga: 46 Tewas akibat Kebakaran Hebat di Bangunan Tua Taiwan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com