Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rezim Nazi Jerman Putar Musik Klasik Saat Bantai Yahudi

Kompas.com - 17/11/2021, 13:52 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Dua karakter utama di film dokumenter ini mewakili kehidupan musik di bawah Nazi dengan cara yang sangat berbeda: Konduktor Wilhelm Furtwangler yang membuat kesepakatan dengan Nazi, dan Lasker-Wallfisch yang bertahan berkat bakat musiknya.

Periode dramatis dalam sejarah ini dihidupkan kembali lewat cuplikan film sejarah yang telah dipugar secara digital dan diwarnai dengan cermat.

Baca juga: Tank Captain America Ternyata Terinspirasi Prototipe Tank Nazi

Musik tidak tersentuh

Anita Lasker-Wallfisch masih bisa mengingat momen itu dengan sangat baik. Sebagai remaja yang saat itu berusia 19 tahun, ia ingin seluruh dunia tahu tentang kekejaman yang dilakukan terhadap orang Yahudi.

"Apa yang saya coba gambarkan sebenarnya tidak dapat dipercaya. Bagaimana Bagaimana Anda menggambarkan kamp konsentrasi Bergen-Belsen? Anda berjalan di atas mayat-mayat. Tidak bisa dijelaskan."

Pada 1946, pemain selo ini beremigrasi ke Inggris. Dia tidak pernah lagi ke Jerman sampai 1994. Setelah beberapa dekade tidak berbicara tentang pengalamannya, Anita Lasker-Wallfisch memutuskan untuk lebih banyak membahas pengalaman itu dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Seorang Tersangka Pedofil Koleksi 8.000 Item Nazi Senilai Rp 49,4 Miliar di Rumahnya

Selain memberikan berbagai ceramah, ia juga berpidato tentang topik antisemitisme di Bundestag Jerman pada 2018.

Anita Lasker-Wallfisch tidak bersikap getir ataupun menyimpan dendam. Terlepas dari kengerian tak terbayangkan yang dia alami, satu hal akan selalu ada untuknya: Musik.

"Mereka tidak bisa menghancurkannya! Musik adalah musik," ujarnya. "Itu tidak tersentuh."

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com