Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busa Beracun di Sungai Yamuna Saat Festival Keagamaan Berlangsung

Kompas.com - 11/11/2021, 05:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

NEW DELHI, KOMPAS.com - Lapisan busa beracun melapisi bagian sungai suci di dekat ibu kota India pada Rabu (10/11/2021), ketika umat Hindu berkumpul di tepinya untuk merayakan festival keagamaan dan beberapa dari mereka mandi di sana.

Buih putih campuran kotoran dan limbah industri, terbentuk selama sepekan terakhir di bagian Sungai Yamuna, anak sungai dari Sungai Gangga yang suci.

Sungai Yamuna mengalir sekitar 1.376 km ke selatan dari Himalaya melewati beberapa negara bagian India.

Baca juga: Sungai Mekong Ikut Jadi Rebutan China dan Asia Tenggara, Ini Sebabnya

Melansir CNN pada Rabu (10/11/2021), busa di Sungai Yamuna itu mengandung amonia dan fosfat tingkat tinggi, yang dapat menyebabkana masalah pernapasan dan kulit, menurut para ahli.

Busa beracun itu terbentuk bertepatan dengan berlangsungnya Chhath Puja, sebuah festival yang didedikasikan untuk dewa matahari, Dewa Surya.

Awal pekan ini, beberapa umat Hindu terlihat mengarungi busa beracun tersebut untuk mandi dan berdoa di Sunai Yamuna.

Pemuja Gunjan Devi mengatakan pada Selasa (9/11/2021) bahwa dia tidak punya pilihan selain mandi di air Sungai Yamuna yang tercemar.

Baca juga: Banyak yang Kencing Sembarangan, Penonton Festival Ini Buat Sungai Tercemar Ekstasi

"Airnya sangat kotor, tetapi kami tidak punya banyak pilihan," katanya, seperti dilaporkan Reuters.

"Ini adalah ritual untuk mandi di badan air, jadi kami datang ke sini untuk mandi," lanjutnya.

Menurut Press Trust of India, 15 perahu telah dikerahkan pemerintah untuk menghilangkan busa beracun di Sungai Yamuna. Namun, para ahli khawatir busa beracun itu telah menyebabkan kerusakan yang signifikan.

"Sungai yang terbentang di Delhi itu adalah sungai mati secara ekologis," kata Bhim Singh Rawat dari South Asia Network di Damn, Rivers and People (SANDRP).

"Sungai itu tidak ada ikan atau burung air tawar. Itu sudah terjadi selama bertahun-tahun yang lalu," terang Rawat.

Baca juga: Kisah Misteri “Torso Adam”, Kasus Ritual Brutal yang Sisakan Potongan Jasad di Sungai Thames

Polusi air di India

Selama beberapa dekade, bagian dari Sungai Yamuna telah tercemar oleh limbah bahan kimia beracun dan limbah yang tidak diolah.

Di beberapa bagian, Sungai Yamuna tampak keruh dan berlumpur, sementara sampah plastik berjejer di tepiannya.

Sungai Yamuna adalah yang paling tercemar di daerah sekitar Delhi, karena populasi kota yang padat dan tingkat limbah yang tinggi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com