DUBAI, KOMPAS.com – Palang Merah mendesak komunitas internasional untuk terlibat dengan penguasa baru Afghanistan, Taliban.
Badan tersebut mengatakan, kelompok-kelompok bantuan tidak akan dapat mencegah krisis kemanusiaan di sana sendirian.
Afghanistan terperosok ke dalam krisis menyusul runtuhnya pemerintah yang didukung Barat pasca-Taliban mengambil alih Kabul pada Agustus.
Baca juga: Afghanistan Bisa Runtuh Lebih Cepat dari Prediksi
Direktur Jenderal Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Robert Mardini mengatakan, Palang Merah dan beberapa organisasi lain meningkatkan upayanya di Afghanistan.
Namun dia mengatakan kepada Reuters bahwa dukungan dari komunitas internasional, sangat penting untuk menyediakan kebutuhan dasar.
Mardini menambahkan, organisasi-organisasi internasional hanya dapat memberikan solusi dalam jangka pendek sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (22/10/2021).
Pada Kamis (21/10/2021), PBB telah menyiapkan dana untuk memberikan bantuan langsung tunai ke Afghanistan.
Baca juga: Rencana Badan PBB Kembalikan Mata Pencaharian Warga Afghanistan
Namun, menurut Mardini, bantuan tersebut hanya akan menyelesaikan masalah di Afghanistan selama tiga bulan.
“Afghanistan adalah krisis gabungan yang semakin memburuk dari hari ke hari,” tutur Mardini.
Negara tersebut telah dilanda konflik selama puluhan tahun yang diperparah oleh efek perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Mardini berujar, 30 persen dari 39 juta penduduk Afghanistan menghadapi kekurangan gizi parah.
Baca juga: Ledakan Terjadi di Afghanistan, Kabul Mati Listrik
Selain itu,18 juta orang di Afghanistan membutuhkan bantuan atau perlindungan kemanusiaan.
Ketika berkuasa sejak 1996 hingga 2001, Taliban mengusir banyak kelompok bantuan asing dari Afghanistan.
Tetapi, kini mereka menyambut baik donor asing dan akan melindungi hak-hak para pekerja bantuan.
“Tidak ada organisasi kemanusiaan yang dapat mengkompensasi atau menggantikan perekonomian suatu negara,” kata Mardini.
Baca juga: Ramai Kabar Pemain Voli Afghanistan Dipenggal Taliban, Ini Fakta Sebenarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.