Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Bedah AS Berhasil Pasang Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Kompas.com - 21/10/2021, 10:25 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Ahli bedah di New York berhasil memasang ginjal yang tumbuh pada babi ke pasien manusia.

Ginjal ini sudah diubah secara genetik agar bisa terpasang pada pasien manusia. Mereka menemukan bahwa organ tersebut bekerja secara normal.

Dilansir New York Times (19/10/2021), ini jadi sisebuah terobosan ilmiah penting yang dapat menghasilkan pasokan organ baru yang sangat banyak untuk pasien yang sakit parah.

Baca juga: Penyakit Ginjal, Apa Saja Ciri Awalnya?

Para peneliti telah lama berusaha menumbuhkan organ pada babi. Mereka terus melakukan pencocokan agar organ itu bisa ditransplantasikan ke manusia.

Teknologi seperti kloning dan rekayasa genetika telah membawa visi itu lebih dekat ke kenyataan dalam beberapa tahun terakhir.

Pengujian organ eksperimental ini pada manusia telah menghadirkan pertanyaan etis yang menakutkan.

Meski begitu, ahli bedah di NYU Langone Health mengambil langkah yang mencengangkan.

Dengan persetujuan keluarga, mereka memasang ginjal babi ke pasien mati otak yang dibiarkan hidup dengan ventilator.

Mereka kemudian mengikuti respons tubuh saat mengukur fungsi ginjal. Ini adalah operasi yang pertama kali dari jenisnya.

Para peneliti lantas melacak hasilnya hanya selama 54 jam. Masih banyak pertanyaan yang harus dijawab tentang konsekuensi jangka panjang dari operasi semacam itu.

Baca juga: Jaga Tekanan Darah Jadi Kunci Penderita Hipertensi Terhindar Ancaman Gangguan Fungsi Ginjal

Prosedur ini tidak akan tersedia untuk pasien dalam waktu dekat, karena ada rintangan medis dan peraturan yang signifikan untuk diatasi.

Namun, para ahli di lapangan memuji operasi itu sebagai tonggak sejarah.

“Ini adalah terobosan besar,” kata Dr Dorry Segev, seorang profesor bedah transplantasi di Johns Hopkins School of Medicine.

Pasokan organ dari babi, yang pada akhirnya dapat mencakup jantung, paru-paru dan hati, disebut akan menawarkan jalur kehidupan bagi lebih dari 100.000 warga Amerika AS yang saat ini berada dalam daftar tunggu transplantasi.

Ini termasuk 90.240 jiwa yang membutuhkan ginjal. Dua belas orang dalam daftar tunggu meninggal setiap hari.

Baca juga: 4 Tanda Awal Batu Ginjal

Bahkan lebih banyak lagi orang Amerika dengan gagal ginjal, yang berkisar lebih dari setengah juta, bergantung pada perawatan dialisis yang melelahkan untuk bertahan hidup.

Sebagian besar karena kelangkaan organ manusia, sebagian lagi karena pasien dialisis tidak memenuhi syarat untuk transplantasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com