Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Lutung Terancam Punah di Vietnam Ditembak Mati Para Pemburu

Kompas.com - 19/10/2021, 14:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

HANOI, KOMPAS.com - Lima lutung yang terancam punah di Vietnam ditembak mati oleh para pemburu liar.

Lutung yang terancam punah itu diburu untuk diambil dagingnya yang dipercaya berkhasiat sebagai obat tradisional, menurut laporan media pemerintah setempat pada Selasa (19/10/2021).

Lutung abu-abu ditemukan mati oleh penjaga hutan dan polisi yang sedang patroli rutin di hutan provinsi Quang Ngai, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Disengat di Mata oleh Kawanan Lebah, Puluhan Penguin yang Terancam Punah Mati

Populasi lutung sekarang sudah sangat terbatas di hutan Vietnam tengah, sementara secara global jumlahnya kurang dari 1.000, menurut kelompok konservasi Fauna and Flora International (FFI).

Kelompok konservasi lain memperkirakan jumlah lutung mungkin lebih tinggi karena beberapa daerah habitat belum disurvei.

Primata itu adalah langganan menjadi korban perdagangan satwa liar ilegal.

Lutung sering diburu untuk dikonsumsi dagingnya, atau dijadikan obat tradisional, maupun hewan peliharaan, kata FFI.

Populasi lutung ini semakin terancam menyusut, bukan hanya karena dibunuh para pemburu, tetapi juga terjadinya deforestasi.

Baca juga: Komodo Terancam Punah, Pemerintah Harus Sikapi Secara Serius

Lutung ini terdaftar sebagai "sangat terancam", kategori risiko tertinggi di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES).

Situs berita VNExpress dalam sebuah laporan menyebutkan bahwa di Quang Ngai, lokasi ditemukannya mayat Lutung, para pemburu kabur dengan meninggalkan sepeda motor, peluru, dan peredam suara.

Pihak berwenang setempat sedang "memeriksa kasus ini", kata laporan itu.

Lutung abu-abu terdaftar dalam "buku merah" Vietnam, sehingga membunuh satu ekor saja sudah termasuk pelanggaran pidana.

Namun, penegakan hukum tersebut masih menjadi masalah besar di Vietnam.

Baca juga: Langka dan Hampir Punah, Rusa Gonggong Besar Ditemukan di Kamboja

"Pihak berwenang harus menemukan mereka yang bertanggung jawab," kata Ha Thang Long, direktur GreenViet, yang bekerja dalam konservasi keanekaragaman hayati di wilayah tengah Vietnam.

"Jika kita gagal...membawa mereka ke pengadilan, ini akan terus terjadi," ujar Ha Thang Long.

Ia menerangkan bahwa di bawah hukum Vietnam, pemburu gelap satwa yang dilindungi dapat menghadapi hukuman setidaknya 7 tahun penjara.

Vietnam adalah rumah bagi beberapa spesies paling terancam punah di dunia, seperti kura-kura cangkang lunak raksasa Sungai Merah, monyet berhidung pesek Tonkin, dan saola, sejenis kijang pegunungan.

Hewan liar berada di bawah ancaman konstan di Vietnam, karena bagian tubuh mereka sangat diminati untuk makanan dan obat-obatan tradisional.

Baca juga: Dilaporkan Hampir Punah, Harimau Hitam di India Akhirnya Muncul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com