Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembaki Warga Sipil, 8 Tentara Brasil Dijatuhi Hukuman Penjara Lebih dari 20 Tahun

Kompas.com - 16/10/2021, 21:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Pengadilan militer Brasil pada Kamis (14/10/2021) menjatuhkan hukuman penjara terhadap 8 tentara yang terlibat dalam kasus penembakan warga sipil di Rio de Janeiro, menyebabkan dua orang tewas.

Letnan yang memimpin patroli dijatuhi hukuman 31 tahun 6 bulan penjara, sementara 7 tentara lainnya menerima hukuman 28 tahun, menurut kantor berita milik pemerintah Agencia Brasil.

Kasus penembakan tersebut menewaskan musisi dan penjaga keamanan Evaldo dos Santos Rosa dan seorang saksi, Luciano Macedo, adalah kasus yang menggembarkan Brasil, memicu kemarahan, dan membuat dampak besar di negara itu.

Baca juga: Korea Utara Pamerkan Tentara Tangan Besi, Hancurkan Batu Bata dengan Tangan Kosong

Santos Rosa (51 tahun) sedang mengemudi mobil bersama keluarganya di lingkungan Guadalupe di Rio utara di zona yang dikendalikan militer, menurut keterangan pengadilan. 

Saat itu Minggu sore (10/10/2021) dan kelurga Santos Rosa dalam perjalanan menuju acara baby shower, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (14/10/2021).

Tiba-tiba sekelompok tentara ketika menembaki warga sipil di dalam mobil tersebut seperti tanpa ampun. Dari 82 tembakan yang menghujani mobil menyebabkan Santos Rosa tewas di tempat.

Ayah mertuanya terluka dalam penembakan itu, sementara istrinya, putranya yang berusia 7 tahun dan seorang gadis berusia 13 tahun lolos tanpa cedera.

Macedo tertembak oleh para tentara ketika mencoba membantu Santos Rosa, dan meninggal beberapa hari kemudian.

Baca juga: Tentara Malaysia Mengisap Jari Pramuniaga Toko Vape dengan Paksa, Publik Heboh

"Tidak ada pembelaan atas 82 tembakan. Mereka semua ditembakkan dengan tujuan yang sama. Delapan puluh dua tembakan adalah pembunuhan," kata jaksa militer Luciano Gorilhas selama persidangan.

Penyelidikan awal menemukan bahwa para oknum tentara mungkin telah mencurigai mobil keluarga sebagai komplotan penjahat, padahal tidak terbukti dan senjata api pun tidak ditemukan di dalam mobil.

Empat terdakwa lainnya dibebaskan dalam persidangan yang dimulai Rabu (13/10/2021) dan berlangsung sekitar 15 jam, hingga Kamis dini hari (14/10/2021).

Pembela mengumumkan bahwa para tentara akan mengajukan banding atas hukuman yang dijatuhkan kepada mereka, kata media lokal.

Para tentara Brasil yang dihukum atas kasus penembakan warga sipil tidak akan ditahan sampai proses banding selesai.

Baca juga: Dituduh Seperti “Karakter James Bond”, Mantan Tentara Inggris Ditahan dan Dipukuli Taliban

Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh situs berita G1, istri mendiang Santos Rosa, Luciana, mengatakan bahwa hukuman maksimal untuk para tentara dalam kasus penembakan itu "membawa kedamaian bagi jiwanya."

"Saya tahu saya tidak akan mendapatkan suami saya kembali, tetapi tidak adil untuk pergi dari sini tanpa hasil yang positif," katanya tentang hukuman terhadap para tentara pelaku penembakan warga sipil tersebut.

Militer Brasil telah mengambil bagian dalam berbagai operasi anti-kriminal di Rio dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak Februari hingga Desember 2018 para tentara Brasil bertanggung jawab atas keamanan di negara yang dilanda kekerasan itu.

Sebuah UU yang disahkan di Brasil pada 2017 menetapkan bahwa kematian warga sipil yang disebabkan oleh aktivitas para tentara akan diadili oleh sistem pengadilan militer negara tersebut.

Baca juga: Mengenal Tuvalu: Negara Tanpa Tentara, Keindahannya Tiada Tara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com