Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Guru dan Perawat AS yang Memilih Kehilangan Pekerjaan daripada Divaksin

Kompas.com - 12/10/2021, 22:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

"Pekerjaan saya adalah 100 persen jarak jauh, jenis pekerjaan dari rumah untuk kontraktor federal. Saya tidak pernah pergi ke kantor, saya tidak pernah berinteraksi dengan orang-orang."

"Saya keberatan dengan vaksin karena menurut saya belum cukup waktu untuk mempelajarinya, tetapi saya melindungi keluarga saya dengan cara yang saya bisa," kata Segrin.

Baca juga: [HOAKS] Penerima Vaksin Covid-19 Tidak Boleh Scan MRI

"Rasanya perintah 'lakukan ini atau Anda akan kehilangan pekerjaan' adalah serangan pribadi terhadap saya dan keluarga saya. Seperti mereka mengejar mata pencaharian saya," lanjutnya.

Segrin mengatakan bahwa diskusinya dengan atasan sejauh ini tidak membuahkan hasil dan seperti yang terjadi, ia akan kehilangan pekerjaannya, dan akibatnya asuransi kesehatan dan tunjangan kesehatan keluarganya juga.

Di seluruh AS, ada inkonsistensi besar dalam kebijakan publik yang berkaitan dengan vaksin, seperti halnya inkonsistensi di setiap kesempatan selama pandemi ini, dan negara bagian yang didominasi Partai Republik terus melawan mandat vaksin.

Tetapi ketika AS bergulat dengan argumen tentang kebebasan pribadi dan kesehatan masyarakat, angka-angka menunjukkan virus itu masih merenggut hampir 1.500 nyawa orang Amerika dalam sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com