Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Denmark Kirim Kanvas Kosong Berjudul "Ambil Uang dan Lari", Klaim Itu Karya Seni

Kompas.com - 02/10/2021, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

COPENHAGEN, KOMPAS.com - Sebuah museum Denmark meminjamkan uang tunai 84.000 dollar AS (Rp 1,2 miliar) agar seorang seniman menciptakan kembali karya seni lama miliknya menggunakan uang kertas.

Tetapi ia akhirnya mengantongi uang itu dan mengirim kanvas kosong dengan judul baru: "Ambil Uang dan Lari".

Baca juga: 10 Rahasia Kecantikan Para Wanita Zaman Kuno dari Masker Daging Mentah hingga Air Seni

Jens Haaning, seorang seniman Denmark, ditugaskan oleh Museum Kunsten di kota barat Aalborg untuk membuat kembali dua karya lamanya menggunakan uang tunai, kroner Denmark dan euro, untuk memperingati periode gaji tahunan di Denmark dan Austria.

Tetapi direktur museum Lasse Andersson mengatakan kepada AFP bahwa "dua hari sebelum pembukaan pameran, Haaning sudah mengirim email.

Dalam pesan itu, Haaning memberitahu “dia tidak akan menunjukkan karya-karya yang telah mereka sepakati".

Seniman itu menepati kata-katanya, dan hanya mengirimkan dua kanvas kosong dengan judul "Ambil Uang dan Lari".

Andersson mengaku tertawa terbahak-bahak melihat apa yang dikirim Haaning.

Namun, pihaknya memutuskan untuk tetap menunjukkan karya-karya itu di pameran seni modern museum yang dibuka pada 24 September.

Baca juga: Karya Seni Jalanan Misterius Tiba-tiba Muncul dan Mencuri Perhatian di Inggris, Pembuatnya Akhirnya Diketahui

Menurut Andersson, pihak museum memiliki "pendekatan humoris dan reflektif tentang bagaimana menghargai pekerjaan seniman".

Haaning, 56 tahun, membela karyanya dan tetap menyimpan uang yang diberikan museum. Dia mengeklaim "karya seni” yang dia kirim pada dasarnya menggambarkan kondisi kerja seniman saat ini.

"Itu adalah pernyataan yang mengatakan bahwa kami juga memiliki tanggung jawab untuk mempertanyakan struktur yang menjadi bagian dari kami. Dan jika struktur ini benar-benar tidak masuk akal, kami harus memutuskannya," katanya dalam siaran pers.

Sejauh ini direktur museum masih melihat sisi lucu dari karya Haaning. Tapi, Andersson mengindikasikan bahwa itu (pembiaran) hanya akan berlangsung sampai akhir pameran.

"Jika uang itu tidak dikembalikan pada 16 Januari seperti yang disepakati, kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa Jens Haaning mematuhi kontraknya," kata Andersson.

Untuk komisi aslinya, Haaning menerima 1.500 dollar AS (Rp 21 juta), ditambah bonus pameran.

Baca juga: Bintang Porno Gambarkan Kelahiran Venus, Pornhub Digugat Galeri Seni Italia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com