Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Berburu Burung, 13.000 Pemburu Demo di Perancis

Kompas.com - 18/09/2021, 20:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MONT-DE-MARSAN, KOMPAS.com - Ribuan pemburu berdemo di Perancis pada Sabtu (18/9/2021) untuk memprotes larangan berburu burung tradisional.

Pengadilan administratif tertinggi Perancis melarang perburuan burung secara tradisional, dan 13.000 pemburu menentangnya karena dianggap melanggar adat istiadat pedesaan.

Di kota abad pertengahan Mont-de-Marsan di barat daya Perancis, otoritas setempat mengatakan setidaknya 13.000 orang memprotes dengan suara terompet berburu dan petasan.

Baca juga: Taliban Tembak Mati Ibu yang Gendong Bayinya Usai Demo di Kabul Afghanistan

Sambil mengenakan jaket pemburu warna oranye terang, para pedemo berunjuk rasa di bawah guyuran hujan.

Lebih jauh di Brittany, protes juga terjadi di Redon, dan yang lainnya direncanakan di tempat lain.

"Saya muak melihat budaya saya hancur berkeping-keping. Mereka sudah memusnahkan bahasa saya, Gascon, sekarang perburuan tradisional," kata Eric (47) yang suka berburu dan memancing, di Mont-de- Marsan, dikutip dari AFP.

Dia mengaku muak dengan "Taliban di Paristan", mengacu pada pembuat keputusan di ibu kota.

Dewan Negara pada Agustus melarang teknik berburu tradisional yang populer di barat daya Perancis dan bagian lain negara itu, seperti berburu dengan jaring atau sangkar burung, sejalan dengan arahan Uni Eropa 2009.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com