Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sepak Bola Putri Afghanistan Melarikan Diri dengan Burka Lintasi Perbatasan ke Pakistan

Kompas.com - 16/09/2021, 19:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Anggota tim sepak bola putri Afghanistan melarikan diri melintasi perbatasan ke Pakistan menurut para pejabat pada Rabu (15/9/2021).

Setelah Taliban kembali berkuasa, anggota Tim Sepak Bola Pemuda Nasional Putri Afghanistan dilaporkan terperangkap dalam persembunyian, mengkhawatirkan keselamatan mereka.

Baca juga: Taliban Sita Rp 176 Miliar Uang dan Emas dari Mantan Pejabat Afghanistan

Gadis-gadis Afghanista itu bermain untuk tim junior sepak bola Afghanistan U-14, U-16 dan U-18.

Mereka melintasi perbatasan darat utara dengan mengenakan burka, sebelum mereka kemudian mengubahnya dengan jilbab, menurut seorang juru kampanye.

Para pegiat mengatakan kepada Independent, para atlet perempuan Afghanistan mengalami “risiko langsung' karena hubungan mereka dengan sepak bola wanita, setelah laporan muncul tentang Taliban mencari hotel dalam upaya untuk melacak mereka.

Baca juga: Taliban Larang Wanita Terjun ke Olahraga, Alasannya Wajah dan Tubuhnya Terbuka

Penguasa baru Afghanistan melarang perempuan bermain semua olahraga selama pemerintahan pertama mereka pada 1990-an.

Baru-baru ini, milisi juga telah mengindikasikan bahwa perempuan dan anak perempuan akan menghadapi pembatasan dalam bermain olahraga.

Kepada media Australia, seorang pejabat senior Taliban sebelumnya mengatakan perempuan Afghanistan "tidak perlu" berolahraga.

Tetapi pada Selasa (14/9/2021), Direktur Jenderal Afghanistan untuk olahraga yang baru Bashir Ahmad Rustamzai, mengatakan para pemimpin tingkat atas Taliban masih berdiskusi.

Baca juga: Taliban Usir Ribuan Warga dari Rumahnya Tanpa Alasan, Hanya Beri Waktu Tiga Hari untuk Pergi

Sekelompok pemain junior dan pelatih serta keluarga mereka mencoba melarikan diri dari negara itu bulan lalu.

Tetapi serangan bom yang menghancurkan di bandara Kabul dan membuat mereka terlantar, menurut seseorang yang dekat dengan tim tersebut kepada AFP.

“Saya menerima permintaan untuk penyelamatan mereka dari LSM lain yang berbasis di Inggris. Jadi saya menulis surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang mengeluarkan izin bagi mereka untuk menyebrang ke Pakistan,” kata Sardar Naveed Haider, seorang duta LSM pembangunan global Football for Peace, yang berbasis di di London melansir Daily Mail.

Perdana Menteri Pakistan adalah mantan bintang kriket internasional dan pahlawan olahraga di kalangan orang Pakistan.

Total lebih dari 75 orang melintasi perbatasan utara (Pakistan) pada Selasa (14/9/2021), sebelum melakukan perjalanan ke selatan ke kota Lahore. Di sana, mereka disambut dengan karangan bunga di Federasi Sepak Bola Pakistan.

Sementara puluhan ribu warga Afghanistan meninggalkan negara itu sejak Taliban merebut kekuasaan, karena takut akan serangan balasan atau penindasan.

Menteri Federal Pakistan sektor informasi Fawad Chaudhry menyambut para pemain wanita dalam sebuah kicauannya di Twitter pada Rabu (15/9/2921) pagi.

“Kami menyambut tim sepak bola Wanita Afghanistan, mereka tiba di Perbatasan Torkham dari Afghanistan. Para pemain memiliki Paspor Afghanistan yang valid, visa Pakistan dan diterima oleh Nouman Nadeem dari PFF," cuit Chaudhry.

Baca juga: Protes Aturan Taliban, Perempuan Afghanistan Pakai Gaun Warna-warni Busana Tradisional Sebenarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com