Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Kekurangan Ahli Waris Takhta, Muncul Rencana Adopsi Anak Laki-laki

Kompas.com - 07/09/2021, 16:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang pangeran Jepang dilaporkan berencana mangadopsi anak laki-laki setelah mereka mengalami kekurangan dalam ahli waris takhta.

Berdasarkan aturan di rumah tangga kekaisaran, hanya keturunan pria dari kaisar yang bisa menempati Takhta Chrysanthemum.

Akan tetapi, Kaisar Naruhito yang bertakhta sejak 1 Mei 2019 hanya mempunyai satu anak perempuan bernama Putri Aiko.

Baca juga: Tentara Terakota, Pasukan Penjaga Akhirat Kaisar Qin Shi Huang dari Zaman China Kuno

Jika merunut pada garis darah "Negeri Sakura", saat ini hanya ada empat lelaki yang dianggap tepat untuk berkuasa, tetapi usianya di atas 55 tahun.

Garis darah kerajaan termuda adalah Pangeran Hisahito, putra dari Putra Mahkota Pangeran Fumihito. Namun, dia berusia 15 tahun.

Karena itu, muncul wacana untuk mengadopsi anak laki-laki, dengan tugas itu diserahkan kepada Pangeran Hitachi, adik bungsu Kaisar Emeritus Akihito.

Detail rencana itu belum terkonfirmasi. Namun, Kyodo News melaporkan, para pakar kerajaan mulai dipanggil untuk membahasnya.

Pangeran Hitachi berada di urutan ketiga suksesi Kekaisaran Jepang, dan istrinya Hanako menjadi kandidat terkuat.

Menurut situs berita Kyodo, Pangeran Hitachi hanya diizinkan untuk mengambil anak dari sesama keluarga bangsawan.

Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang dan Ramuan Hidup Abadi pada Zaman China Kuno

Harapannya, seperti dilansir Daily Mail, Senin (6/9/2021), agar mereka tetap mempertahankan "darah murni" kebangsawanan.

Lelaki muda dari keluarga aristokrat biasanya mempunyai garis leluhur yang sama dengan keluarga kerajaan saat ini.

Namun, wacana itu menimbulkan kecaman publik dengan jajak pendapat menyatakan bahwa seharusnya perempuan diizinkan menjadi kaisar.

Saat ini, "Negeri Sakura" bersiap menyambut perdana menteri wanita pertama jika Sanae Takaichi menggantikan PM Yoshihide Suga yang sudah mengumumkan mundur.

Apalagi, mantan kandidat PM Taro Kono sempat berujar tidak ada salahnya jika Putri Aiko bisa dicalonkan sebagai penerus Takhta Chrysanthemum nantinya.

Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Naruhito, Kaisar Jepang

Apalagi, di belahan dunia lain terutama Eropa, penguasa monarki perempuan sudah diterima publik, contohnya Ratu Inggris Elizabeth II.

Namun, kalangan tradisionalis, yang mayoritas adalah anggota partai penguasa Demokrasi Liberal, menolak ide tersebut.

Mereka beralasan, Kaisar Naruhito merupakan keturunan langsung dari penguasa pertama Jimmu, yang hidup pada 711-585 Sebelum Masehi.

Jimmu sendiri diyakini adalah keturunan Dewi Matahari Amaterasu. Itulah kenapa selama 2.000 tahun sejarahnya, Kaisar Jepang adalah pria.

Jadi, dalam anggapan tradisionalis, jika wanita sampai menjadi kaisar, mereka khawatir publik merasa tidak memerlukan penguasa monarki.

Baca juga: Kaisar Jepang Naruhito Akan Buka Olimpiade Tokyo 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com