Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diluncurkan 5 September 1971, Voyager 1 Setia Kirim Data Luar Angkasa

Kompas.com - 05/09/2021, 15:13 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - 5 September 1971. Dunia luar angkasa kembali dijelajahi. NASA meluncurkan Voyager 1, yang fenomenal sekaligus legendaris.

Wahana antariksa tersebut kini menjadi salah satu wahana antariksa tertua sekaligus obyek buatan manusia yang paling jauh dari Bumi.

Mengutip Popular Science, semenjak diluncurkan, wahana Voyager 1 juga belum pernah mendekati Bumi, tetapi justu makin menjauh dari matahari.

Meski begitu, seperti dilaporkan para ilmuwan di The Astrophysical Journal, Voyager 1 terus mengirimkan informasi ke Bumi hingga kini.

Bahkan, saat wahana ini telah memasuki dekade keempat dari misinya.

Baca juga: Kisah Voyager 1, Wahana Antariksa Tertua yang Masih Kirim Data Jelang Kematiannya

Selama beberapa dekade, Voyager 1 telah berlayar dengan kecepatan sekitar 17 kilometer setiap detik.

Setiap tahun, wahana menempuh jarak 3,5 AU (jarak antara Bumi dan matahari).

Salah satu misi Voyager 1 ketika meninggalkan Bumi adalah mencari ujung tata surya.

Wahana bertugas menemukan daerah perbatasan yang disebut heliopausa, perbatasan di mana angin matahari terlalu lemah untuk menahan medium antarbintang.

Menurut Bill Kurth, astrofisikawan di University of Iowa yang telah bekerja dengan Voyager 1 sejak awal, awalnya tak ada yang yakin di mana heliopause itu.

Beberapa ilmuwan bahkan mengira heliopause sedekat 10 atau bahkan 5 AU.

Namun, pada kenyataannya jarak heliopause sekitar 120 AU. Hal tersebut terungkap setelah Voyager 1 melintasi heliopause pada Agustus 2012, tiga setengah dekade setelah meninggalkan Bumi.

Baca juga: Voyager 1 Dipastikan Telah Meninggalkan Tata Surya

Selama perjalanannya mengarungi luar angkasa, wilayah yang dilintasi Voyager 1 sebagian besar sunyi.

Wahana itu pun berhasil mengumpulkan berbagai informasi di luar angkasa.

Setiap berapa tahun, saat Voyager 1 mencatat lebih banyak data tentang plasma dan debu, wahana menemukan sesuatu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com