Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Tentara AS yang Jadi Korban Tewas dalam Bom Bunuh Diri di Kabul: Aku Cinta Pekerjaanku

Kompas.com - 29/08/2021, 15:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

KABUL, KOMPAS.com - Nicole Gee adalah salah satu korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di luar bandara Kabul yang diklaim dilakukan oleh ISIS-K.

Sebelum tewas, Gee meninggalkan foto terakhir di media sosial saat menggendong bayi pengungsi Afghanistan dengan caption: "Aku cinta pekerjaanku."

Wanita yang menjabat sebagai sersan Marinir AS ini adalah salah satu dari ribuan personel militer Amerika yang membantu evakuasi warga terpilih di bandara Kabul, seperti yang dilansir dari Sky News pada Minggu (29/8/2021).

Sayangnya kemudian, ia menjadi salah satu di antara 13 personel militer Amerika yang tewas setelah bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021).

Nicole Gee adalah teknisi pemeliharaan berusia 23 tahun dari Sacramento, California, yang bergabung dengan Marinir pada 2017.

Baca juga: AS Keluarkan Peringatan Bandara Kabul dalam Ancaman Serangan Lagi

Ayahnya, Richard Herrera mengatakan Gee adalah anak yang sangat unggul di sekolah, kenang Herrera. Beberapa hari sebelum kematiannya, ia sempat mengirim pesan kepada putrinya bahwa "saya bangga kepadanya".

"Dia anak yang sempurna. Dia tidak pernah mencari masalah. Dia selalu mengambil jalan yang benar. Dia tidak pernah terganggu," ungkapnya.

"Maaf. Ini sulit," tuturnya berat kehilangan putri tercintanya.

Sersan Mallory Harrison, teman wanita Gee yang tinggal bersama selama 3 tahun, menulis di media sosial, "Saya tidak dapat menggambarkan perasaaan saya saat saya harus melihat kenyataan dan berpikir bagaimana saya tidak akan pernah melihatnya lagi."

"Bagaimana napas terakhirnya diambil saat dia melakukan apa yang dia suka, membantu orang," ujar Harrison.

"Terjadi ledakan. Dan seketika, dia menghilang," ungkapnya pilu.

Selain Gee, ada 12 pasukan militer Amerika lainnya yang turut menjadi korban tewas dalam serangan bom bunuh diri ISIS-K itu.

Maxton Soviak

Korps Rumah Sakit Angkatan Laut Maxton Soviak, berusia 22 tahun dari Berlin Heights, Ohio.

Dia digambarkan oleh saudara perempuannya, Marilyn, sebagai "adikku yang baik, cerdas, berisik dari adik bayi yang menyebalkan dan menawan".

Thomas Roth, pengawas Distrik Sekolah Lokal Edison, mengatakan kepada USA Today bahwa Soviak telah "menikmati hidup", berpartisipasi dalam tim sepak bola, atletik, gulat, tenis di sekolah, serta band.

"Dia anak yang baik, murid yang baik dan orang-orang senang berada di dekatnya," kata Roth.

Keluarga Soviak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia adalah "putra yang luar biasa yang mencintai keluarganya, komunitasnya, dan bangga melayani di Angkatan Laut AS".

"Kami sangat bangga atas jasanya untuk negara kami," ucap keluarganya.

Angkatan Laut AS mengkonfirmasi bahwa Soviak telah mendaftar pada tahun 2017.

Taylor Hoover

Taylor Hoover adalah Sersan Staf berusia 31 tahun dan veteran Marinir 11 tahun.

Dia berasal dari Utah dan memiliki dua saudara perempuan, serta seorang pacar di Calif

Ayahnya, Darin Hoover, diberitahu tentang kematiannya ketika Marinir datang ke rumahnya di Salt Lake City pada Kamis malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com