Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklame Album Rolling Stones Sempat Dikecam pada 1976, Mengapa?

Kompas.com - 29/08/2021, 12:42 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Papan reklame di Sunset Boulevard itu menggambarkan seorang wanita yang memar dan terikat duduk di sampul album Rolling Stones yang baru.

Iklan promosi album band tahun 1976 ini langsung memicu kecaman.

Dilansir Guardian, Women Against Violence Against Women (WAVAW) menulis bahwa kampanye iklan tersebut, “mengeksploitasi dan membuat sensasi kekerasan terhadap seorang wanita untuk tujuan meningkatkan penjualan rekaman”.

Baca juga: Charlie Watts, Rolling Stones, dan Dunia yang Bahagia

Papan reklame kontroversial Rolling Stones.Rolling Stones Papan reklame kontroversial Rolling Stones.

Stones juga disebut “berkontribusi pada mitos yang disukai wanita yakni dipukuli, dan memaafkan sikap permisif terhadap kebrutalan perempuan.”

Mereka juga tak ragu menulis: “Ini adalah kejahatan terhadap wanita.”

Label band, Atlantic Records, menarik kampanye itu. Stones meminta maaf. Sebagai penjelasan, Mick Jagger mengatakan dia telah menerapkan "simulasi memar" itu ke diri sendiri.

“Saya tidak keberatan sama sekali, sebenarnya saya senang dengan pekerjaan itu,” kata model Anita Russell kepada Observer, pada peringatan ke-44 perilisan album.

Russell ingat bahwa dia tidak menyangka akan mendapatkan tawaran.

Pada saat casting dengan Jagger dan fotografer Ara Gallant di New York, Russell melewati model berparas Afrika-Amerika Pat Cleveland di tangga dan merasa yakin dia akan mendapatkannya.

“Mick bilang aku terlalu cantik, jadi aku mengolesi riasanku dan berkata, 'Lihat, aku tidak begitu cantik.' Lalu dia menyuruhku mengangkat tangan dan menyuruhku membuat wajah seperti sedang menggeram,” ujarnya.

Baca juga: 10 Lagu Terbaik Charlie Watts bersama Rolling Stones

Beberapa hari kemudian, Russell, Jagger, Keith Richards dan Gallant berkumpul untuk membuat gambar.

“Saya tahu tentang album itu, dan saya tahu bahwa memar berarti saya dipukuli dan diikat. Tapi saya bukan model yang hanya bisa berpose dan terlihat cantik, dan saya tidak terhina karena saya tahu itu hanya omong kosong,” katanya.

Russell, yang kini menjadi penunggang kuda dan penulis, mengenang bahwa para musisi itu menawan dan sopan.

“Saya seorang aktris-model, jadi sepertinya menyenangkan,” tambahnya.

“Saya tidak pernah memikirkannya secara negatif.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com