Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balaskan Kematian 13 Tentara AS, Pasukan Elite Inggris SAS Bertahan di Afghanistan

Kompas.com - 29/08/2021, 12:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Sekelompok kecil pasukan elite Inggris SAS bertahan di Afghanistan, demi membalaskan kematian 13 tentara AS.

Sumber mengungkapkan, 40 personel tentara dari resimen Who Dares Wins itu meminta supaya diizinkan melawan ISIS-K.

Kelompok itu mengeklaim sebagai dalang serangan bom bunuh diri di kawasan bandara Kabul, yang juga menewaskan ratusan warga Afghanistan.

Baca juga: Kisah Pasukan Elite Inggris SAS Selamatkan 20 Rekannya dari Kepungan Taliban di Gurun

Permintaan itu muncul setelah penerbangan terakhir dari proses evakuasi Inggris sudah lepas landas pada Sabtu (28/8/2021).

Satuan tugas evakuasi yang berjumlah 1.000 tentara pun dikirim pulang, dengan beberapa anggota Brigade Serangan Udara 16 sudah kembali ke Oxfordshire.

Dalam laporan eksklusif Daily Mirror, SAS diyakini mendirikan basis operasi mereka di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Wilayah itu nanti akan menjadi jaringan komando mereka untuk melawan ISIS-K, yang beropasi di Region Khorasan.

Markas mereka juga akan dipakai oleh pasukan khusus Angkatan Laut Inggris SBS, Delta Force, dan Navy SEALs yang keduanya adalah unit elite AS.

Pasukan khusus tersebut akan ditopang oleh drone AS dan jika memungkinkan, Inggris bakal mengerahkan jet tempurnya.

Baca juga: Pasukan Elite Afghanistan Berjanji Bakal Tumpas Habis Taliban

Membutuhkan izin dari Taliban untuk beroperasi di wilayah Afghanistan, sumber pertahanan itu meyakini unit itu akan mendapat lampu hijau.

Pasukan khusus dua negara Barat itu akan bekerja sama seperti Task Force Black, yang dulu pernah diterjunkan di Irak.

Yang mengejutkan, sumber itu menyatakan tidak menutup kemungkinan Taliban akan bekerja sama untuk melawan ISIS-K.

Abdul Rehman al-Loghri disebut merupakan pelaku bom bunuh diri yang mengguncang kawasan Bandara Hamid Karzai, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Profil Pasukan Elite Afghanistan: Dulu Tak Terkalahkan Lawan Taliban, Sekarang Bagaimana?

Sumber tersebut mengatakan, di antara 13 tentara AS yang tewas terdapat korban dari unit Pasukan Ekspedisi Marinir Ke-24.

"Unit ini sudah memberikan bantuan kepada SAS dan SBS ketika bertugas di Afghanistan selama bertahun-tahun," kata dia.

Sumber itu menceritakan bagaimana unit marinir AS tersebut sudah membantu menyediakan logistik hingga merawat korban luka.

Karena itu, Pasukan Ekspedisi Marinir Ke-24 punya ikatan kuat dengan dua unit elite tersebut, terutama SBS.

Baca juga: Tanpa AS, Pasukan Khusus Afghanistan Akui Kondisi Sulit dan Terus Terpojok Lawan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com