Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berjanji Evakuasi Warga Afghanistan di Tengah Ancaman ISIS-K

Kompas.com - 28/08/2021, 12:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS menyatakan, mereka akan terus mengevakuasi warga Afghanistan di tengah ancaman serangan dari ISIS-K.

Laporan media lokal menyatakan, korban tewas serangan bom di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021) mencapai 170 orang.

Pentagon menerangkan, mereka mendapatkan informasi kredibel bahwa masih terdapat ancaman yang mengancam Bandara Hamid Karzai Kabul.

Baca juga: Cerita Anak Korban Holocaust yang Selamat Merasa Senasib dengan Pengungsi Afghanistan

Di saat AS masih berusaha mengeluarkan warga Afghanistan yang ingin mengungsi, sejumlah negara NATO sudah mengakhiri operasi darurat.

Salah satunya Perancis, yang mengumumkan mengakhiri upaya evakuasi mereka pada Jumat (27/8/2021), total mengeluarkan hampir 3.000 orang.

Dilansir BBC, "Negeri Anggur" menyalahkan situasi keamanan di sekitar bandara yang memburuk sejak serangan bom.

Sementara AS sudah menetapkan 31 Agustus, atau Selasa pekan depan, sebagai tenggat waktu mereka untuk menyelesaikan evakuasi.

Kepala Koresponden Internasional BBC Lyse Doucet mengatakan, sumbernya mengungkapkan AS dan Inggris bersiap memulai operasi penarikan.

Sehingga Taliban diyakini akan menempati bandara dalam beberapa jam ke depan, yang juga dibenarkan oleh milisi.

Baca juga: Balas Bom Kabul Afghanistan, Drone AS Serang ISIS-K

Melalui juru bicaranya, Taliban mengeklaim sejak Jumat malam waktu setempat mereka sudah menguasai sebagian bandara.

Tetapi Pentagon membantahnya, dan menerangkan saat ini masih terdapat 5.000 orang yang tertahan di bandara.

Pejabat AS juga menjelaskan mereka juga menerapkan kebijakan untuk meningkatkan keamanan, berkoordinasi dengan Taliban.

Gedung Putih mengumumkan sejak penerbangan evakuasi digelar dua pekan terakhir, mereka sudah mengeluarkan 111.000 orang.

Washington memaparkan misi kali ini akan memprioritaskan warga AS tersisa yang ingin meninggalkan Afghanistan.

Baca juga: Dokumen Rahasia Tercecer di Kedutaan Besar di Afghanistan, Ini Pembelaan Inggris

Upaya penyelamatan ini berkejaran dengan waktu, dengan Presiden Joe Biden memeringatkan serangan teror lain bisa terjadi di Kabul.

Gedung Putih menjelaskan, beberapa hari sampai 31 Agustus akan menjadi momen menentukan bagi mereka dalam proses evakuasi.

Pentagon sudah merespons dengan menggelar serangan udara yang menargetkan perencana serangan di bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021).

Sebanyak 13 tentara dan ratusan warga Afghanistan tewas oleh satu serangan bom bunuh diri dan satu serangan diduga bom mobil.

Baca juga: AS Tak Akan Segera Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com