Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Afghanistan Ceritakan Kehidupan di Bawah Pemerintahan Taliban: “Semua Orang Takut”

Kompas.com - 21/08/2021, 17:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Wanita Afghanistan mengatakan mereka takut Taliban akan mengembalikan rezim yang menindas di negaranya seperti pemerintahan pada 1996-2001.

Kepada CNN , seorang wanita di Kabul mengatakan mereka yang memiliki pekerjaan takut untuk pergi ke luar.

"Semua orang takut dengan kemungkinan bahwa Taliban akan menghentikan mereka di luar atau membahayakan nyawa mereka," katanya.

Baca juga: Top Secret, di Balik Jatuhnya Afghanistan ke Tangan Taliban

Meskipun Taliban mengeklaim akan lebih menghormati hak-hak perempuan sejak mengambil alih kendali Afghanistan pada Minggu (15/8/2021), banyak yang skeptis dengan janji-janji kelompok militan.

Wanita itu mengatakan kepada CNN bahwa dia sangat meragukan Taliban telah berubah sama sekali. Kelompok militan itu juga disebut tidak memiliki nilai yang sama dengan warga Afghanistan lainnya.

"Masalahnya, tidak ada yang memercayai apa pun yang keluar dari mulut Taliban."

Melansir Insider pada Jumat (20/8/2021) wanita lain di Kunduz mengatakan orang-orang bahkan stres soal memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup seperti makanan dan air.

Menurut jaringan wanita Afghanistan itu, meskipun Taliban menjamin anak perempuan dapat pergi ke sekolah, anggota-anggota militannya tidak memegang janji-janji itu.

Dilaporkan bahwa ada insiden yang terjadi saat salah satu guru perempuan kembali ke sekolah dan naik becak untuk sampai ke tempatnya mengajar.

"Di Kunduz, sangat umum bepergian dengan becak. Namun, Taliban menghentikan mereka dan memukuli pengemudi karena mengangkutnya tanpa pendamping laki-laki. Inilah yang sedang kami hadapi."

Baca juga: Ini Sesumbar Trump Tangani Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan jika Masih Menjabat

Seorang wanita di Herat mengatakan kepada jaringan tersebut bahwa setiap orang berada dalam keadaan terguncang. Mereka khawatir tentang seperti apa kehidupan di bawah rezim baru Taliban nantinya.

"Semua orang menunggu untuk melihat undang-undang dan aturan apa yang direncanakan Taliban untuk rakyat," katanya kepada jaringan tersebut.

"Untuk pria - topik ini mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan - tetapi wanita stres dan mengajukan pertanyaan: Akankah kita benar-benar kembali ke tahun 90-an setelah 20 tahun kerja keras dan kemajuan? Atau akankah situasinya lebih baik kali ini?"

Wanita asal Herat itu mengatakan pejuang Taliban telah menyisir dari pintu ke pintu mencari orang-orang yang terkait dengan tentara Afghanistan yang didukung barat.

Mengingatkan kembali pada dorongan masa lalu Taliban untuk menjauhkan wanita dari publik, poster wanita di luar salon kecantikan Kabul dirusak, sejak Taliban menaklukkan Afghanistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com