Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afghanistan Sekarang: "Tidak Ada yang Percaya Apa Pun yang Keluar dari Mulut Taliban"

Kompas.com - 21/08/2021, 09:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

KABUL, KOMPAS.com - Sejak Talliban mengambil alih Afghanistan dengan kekuatan penuh, menjadi sulit untuk menggambarkan kehidupan seperti apa yang terjadi pada warga Afghanistan di luar ibu kota Kabul, terutama untuk para wanita.

Pada Kamis (19/8/2021), 3 wanita usia 20-an tahun dan berpendidikan tinggi menceritakan kepada CNN tentang kehidupan mereka di Afghanistan sekarang dan pandangan masa depan mereka di bawah Taliban. Nama ketiga wanita itu tidak disebutkan.

Melansir CNN pada Jumat (20/8/2021), wanita pertama bercerita tentang upayanya berlindung di Kabul bersama keluarganya sejak roket menghantam rumah mereka di kota utara Kunduz.

Baca juga: Video Viral Tentara AS Angkat Bayi Lewati Kawat Berduri Saat Bandara Afghanistan Kacau

Melarikan diri ke Kabul 

"Kunduz bukanlah tempat yang tepat untuk saat ini. Seharusnya tidak ada orang di sana," kata wanita pertama itu kepada CNN.

“Saya terhubung dengan banyak rekan saya yang masih terjebak di Kunduz. Perempuan tidak keluar rumah, semua tetap di rumah,” lanjutnya.

"Mereka yang memiliki pekerjaan takut pergi ke luar. Semua orang takut akan kemungkinan bahwa Taliban akan menghentikan mereka di luar atau membahayakan nyawa mereka," ungkapnya.

Dia mengungkapkan perbedaan antara siapa pun yang bekerja untuk diri mereka sendiri dan mereka yang memiliki hubungan dengan pemerintah Afghanistan sebelumnya.

“Mereka yang bekerja untuk diri mereka sendiri tidak melihat banyak perubahan besar. Mereka melanjutkan pekerjaan mereka di rumah, menjadi wiraswasta," katanya.

"Di sisi lain, pegawai pemerintah semuanya di rumah dan tidak dapat kembali bekerja meskipun ada Taliban mengumumkan mereka bebas untuk kembali," terangnya.

"Masalahnya, tidak ada yang mempercayai apa pun yang keluar dari mulut Taliban," tandasnya.

"Saya sangat meragukan Taliban telah berubah. Mereka tidak memiliki nilai yang sama dengan orang Afghanistan," ujarnya.

Menurutnya, demokrasi di luar dari gambaran Taliban. "Kami yakin bahwa Taliban membuat garis depan karena masyarakat internasional dan PBB mengawasi mereka dengan cermat," katanya dalam pesan suara kepada CNN.

"Saya mencoba melihat bagaimana saya bisa meninggalkan negara sepenuhnya melalui LSM dan lembaga kemanusiaan. Sayangnya, tidak ada yang membantu saya," tambahnya.

Baca juga: Profil Pasukan Elite Afghanistan: Dulu Tak Terkalahkan Lawan Taliban, Sekarang Bagaimana?

Tertahan di Kunduz

Di sebagian besar provinsi yang jauh dari Kabul, kehidupan sudah cukup sulit.
Perempuan diabaikan karena kurangnya kesempatan dan sumber daya yang tersedia bagi mereka, dan tekanan Taliban hanya menambah tantangan mereka yang sudah meningkat.

Di Kunduz, sebuah kota berpenduduk sekitar 350.000 orang, wanita kedua menceritakan bahwa dia stres untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat bertahan hidup.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com