Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Jamin Taliban yang Kuasai Afghanistan Tidak dapat Akses Dana Bantuan

Kompas.com - 20/08/2021, 04:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

"Saya percaya bank lokal telah memberi tahu pelanggan bahwa mereka tidak dapat mengembalikan dolar mereka, karena (Da Afghanistan Bank) belum memasok bank dengan dolar," tweet-nya.

"Ini benar. Bukan karena dana telah dicuri atau disimpan di lemari besi, tetapi karena semua dolar ada di rekening internasional yang telah dibekukan," ujarnya.

Pada Juni, IMF memberikan Afghanistan angsuran pinjaman terbaru yang telah disetujui pada November.

Pada bulan yang sama, PBB menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa "sumber utama pendanaan Taliban tetap kegiatan kriminal," termasuk "perdagangan narkoba dan produksi opium, pemerasan, penculikan untuk tebusan, eksploitasi mineral, dan pendapatan dari pengumpulan pajak di daerah-daerah di bawah kendali atau pengaruh Taliban."

Baca juga: Cerita WNI di Kabul Saat Taliban Masuk: Warga Afghanistan Berhamburan, Mobil Ngebut Tak Beraturan

Bank Dunia juga mendanai banyak proyek pembangunan di Afghanistan dan telah memberi 5,3 miliar dollar AS (Rp 76,3 triliun) sejak 2002. Bank Dunia belum menanggapi permintaan BBC untuk mengomentari status pendanaan ini saat ini.

Raksasa pengiriman uang independen Western Union juga telah menangguhkan layanan pengiriman uang ke Afghanistan "sampai pemberitahuan lebih lanjut".

IMF telah mengambil langkah serupa terhadap rezim lain yang tidak diakui oleh mayoritas anggotanya, yaitu terjadi pada April 2019, ketika akses SDR diblokir setelah lebih dari 50 negara anggota menolak mengakui Presiden Nicolas Maduro sebagai pemimpin sah Venezuela.

IMF juga menghentikan pembayaran ke Myanmar setelah junta militer mengambil alih kendali.

Pada Senin (23/8/2021), IMF akan menyelesaikan alokasi SDR senilai 650 miliar dollas AS (Rp 9.363 triliun) untuk 190 negara anggotanya.

Baca juga: Terkait Afghanistan, Mike Pence Kritik Biden dan Memuji Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com