Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Taliban, Perempuan Afghanistan Ramai Berburu Burka

Kompas.com - 19/08/2021, 17:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Bloomberg

KABUL, KOMPAS.com - Adanya Taliban yang telah menguasai Afghanistan, membuat perempuan di negara itu ramai memburu toko burka.

Burka adalah pakaian yang menutupi tubuh perempuan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Busana ini dulu wajib dipakai perempuan Afghanistan saat Taliban berkuasa pada 1996-2001.

Baca juga: Cerita WNI di Kabul Saat Taliban Masuk: Warga Afghanistan Berhamburan, Mobil Ngebut Tak Beraturan

Aisha Khurram (22) mahasiswi di Universitas Kabul bercerita kepada Ruth Pollard di Bloomberg pada Minggu (15/8/2021), bahwa toko-toko burka di berbagai provinsi kini ramai diserbu pembeli meski belum diwajibkan untuk semua perempuan.

Harga burka pun naik, tetapi ia tidak menyebutkan berapa.

Ia juga bercerita, dosennya mengucapkan salam perpisahan ketika Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul, Minggu (15/8/2021).

"Kita mungkin tidak akan bertemu lagi," ucap Khurram meniru perkataan dosennya.

Mahasiswi semester akhir di jurusan Hubungan Internasional itu juga merasa, dirinya mungkin tidak akan pernah lulus walau masa studinya tinggal tersisa dua bulan lagi.

"Sistem pendidikan sedang jatuh," ungkap Khurram, seraya menerangkan di Herat kota terbesar ketiga Afghanistan, mahasiswi yang menuju kampus dilarang masuk.

Meski begitu, Khurram turut menuturkan, banyak perempuan generasi muda Afghanistan berani bersuara dan tidak akan begitu saja menuruti kehendak Taliban.

Baca juga: Siapa Pemimpin Taliban dan Orang-orang di Belakangnya? Ini Sosok Mereka...

"Saya melihat banyak wanita yang tidak mengalami periode Taliban sebelumnya berkata, 'Kami tidak akan mengadopsi pakaian ini'," kata Khurram, yang merupakan Perwakilan Anak Muda Afghanistan untuk PBB pada 2019.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada generasi muda perempuan Afghanistan. Mereka sedang membuat kode. Mereka sangat brilian."

"Sekarang mereka semua duduk di rumah bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Generasi ini membentuk Afghanistan modern," sambungnya.

Taliban janji hormati hak perempuan

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara dalam konferensi pers pertamanya di Kabul, Afghanistan, pada Selasa, 17 Agustus 2021. Dalam pernyataannya, Taliban berjanji akan menghormati hak perempuan, mengampuni yang pernah melawan mereka, hingga menjamin Afghanistan takkan menjadi markas teroris asing.AP PHOTO/Rahmat Gul Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara dalam konferensi pers pertamanya di Kabul, Afghanistan, pada Selasa, 17 Agustus 2021. Dalam pernyataannya, Taliban berjanji akan menghormati hak perempuan, mengampuni yang pernah melawan mereka, hingga menjamin Afghanistan takkan menjadi markas teroris asing.
Kelompok Taliban mengutarakan sederet janji mulai dari menghormati hak perempuan hingga takkan jadi sarang teroris, dalam konferensi pers perdana sejak menguasai Afghanistan akhir pekan lalu.

Juru bicara Zabihullah Mujahid menerangkan, mereka tidak ingin konflik berlarut-larut sehingga pimpinan sudah memaafkan orang-orang yang sudah melawan mereka.

Awak media kemudian menanyakan, apa perbedaan Taliban saat ini dengan ketika mereka berkuasa 1996-2001.

Baca juga: Taliban Harus Belajar dari Mujahidin dan Dirinya Sendiri

Mujahid menjelaskan, mereka tidak akan berubah jika menyangkut tentang kepercayaan maupun ideologi yang mereka anut.

Salah satu bentuk perubahan itu adalah janji Taliban yang akan menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan syariah (hukum Islam).

"Mereka akan bekerja bahu membahu bersama kami. Kami ingin memastikan kepada komunitas internasional tidak akan ada diskriminasi," ujar dia.

Baca juga: Sederet Janji Taliban: Hormati Hak Perempuan hingga Takkan Jadi Sarang Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com