Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabul Jatuh ke Tangan Taliban, Maskapai Penerbangan Hindari Afghanistan

Kompas.com - 16/08/2021, 10:41 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Sejumlah maskapai penerbangan besar mengubah rute penerbangan untuk menghindari wilayah udara Afghanistan pada Senin (16/8/2021).

Perubahan tersebut mereka ambil setelah Taliban berhasil menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu (15/8/2021).

United Airlines, British Airways, dan Virgin Atlantic mengatakan, kini mereka mengubah rute penerbangan yang melewati Afghanistan.

Baca juga: Presiden Afghanistan Kabur, Taliban: Perang Telah Usai

Seorang juru bicara United Airlines menuturkan, perubahan itu memengaruhi beberapa penerbangan dari Amerika Serikat (AS) ke India.

Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan hanya ada sedikit penerbangan komersial di atas Afghanistan pada pukul 03.00 GMT pada Senin.

Di sisi lain, ada banyak pesawat yang terbang di atas negara tetangga Afghanistan, seperti Pakistan dan Iran, sebagaimana dilansir Reuters.

Dalam beberapa tahun terakhir, maskapai penerbangan dan pemerintah sangat mempertimbangkan risiko terbang di atas zona konflik.

Baca juga: Kronologi Runtuhnya Pemerintah Afghanistan: Hengkangnya Pasukan AS hingga Jatuhnya Kabul ke Taliban

Pertimbangan tersebut diambil setelah dua insiden mematikan yang melibatkan rudal permukaan-ke-udara.

Pada 2014, satu unit pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh di Ukraina, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.

Terbaru, pada 2020, pesawat Ukraina International Airlines ditembak jatuh oleh militer Iran pada, menewaskan semua 176 orang di dalamnya.

Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pada Juli memberlakukan pembatasan penerbangan baru di Afghanistan untuk maskapai penerbangan AS dan operator AS lainnya.

FAA mengatakan, penerbangan yang beroperasi di bawah 26.000 kaki dilarang di Kabul Flight Information Region, yang sebagian besar mencakup Afghanistan.

Baca juga: Penguasaan Taliban di Afghanistan di Depan Mata, Begini Reaksi Pemimpin Dunia

Namun, larangan tersebut dikecualikan untuk pesawat di dalam dan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai.

Selain itu, larangan tersebut juga tidak berlaku bagi militer AS.

Sejumlah negara, termasuk Kanada, Inggris, Jerman, dan Perancis juga telah menyarankan maskapai penerbangan untuk mempertahankan ketinggian setidaknya 25.000 kaki di atas Afghanistan.

Penerbangan komersial yang akan mendarat di Afghanistan juga terpengaruh akibat ontran-ontran yang terjadi di sana.

Emirates telah menangguhkan penerbangan ke Kabul hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata maskapai itu di situs webnya.

Baca juga: Kabul Jatuh ke Tangan Taliban, Tim Biden Kaget Afghanistan Runtuh Begitu Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com