KABUL, KOMPAS.com – Juru bicara Taliban urusan politik Mohammad Naeem mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV pada Minggu (15/8/2021) bahwa perang di Afghanistan telah berakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan Naeem beberapa saat setelah Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul.
Dia menambahkan, bentuk pemerintahan sekaligus rezim yang baru akan segera disampaikan.
Baca juga: Kronologi Runtuhnya Pemerintah Afghanistan: Hengkangnya Pasukan AS hingga Jatuhnya Kabul ke Taliban
Naeem berujar bahwa tidak akan ada badan diplomatik atau kantor pusat yang menjadi sasaran sebagaimana dilansir Reuters.
Dia menuturkan, Taliban meyakinkan semua orang bahwa mereka akan memberikan keamanan bagi warga negara dan misi diplomatik.
"Kami siap untuk berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin perlindungan yang mereka perlukan," kata Naeem kepada saluran yang berbasis di Qatar tersebut.
Dia mengungkapkan, kelompok itu membuat setiap langkah secara bertanggung jawab dan ingin berdamai dengan semua orang.
Baca juga: Dikepung Taliban, Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan
Setelah Taliban memasuki Kabul pada Minggu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan.
Ghani beralasan, dia ingin menghindari pertumpahan darah.
Masuknya Taliban ke Kabul menandai kembali berkuasanya kelompok tersebut setelah digulingkan invasi pasukan koalisi pimpinan AS pada 2001.
Naeem mengatakan, dia tidak mengira Ghani akan melarikan diri. Dia juga menyebutkan bahwa pelarian orang-orang yang dekat Ghani juga tidak menduga presiden Afghanistan itu kabur.
Naeem menuturkan, pada Minggu kelompoknya tersebut memetik buah dari upaya dan pengorbanan selama 20 tahun.
Baca juga: Kepung Kabul, Taliban Akan Ambil Alih Afghanistan dalam Hitungan Hari
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," kata Naeem.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain," ujar Naeem.
Dia menambahkan, kelompoknya tidak akan mencampuri urusan orang lain dan sebagai imbalannya, tidak membiarkan campur tangan orang lain dalam urusan mereka.
"Kami tidak berpikir bahwa pasukan asing akan mengulangi pengalaman mereka yang gagal di Afghanistan sekali lagi," kata Naeem.
Dia juga mengatakan bahwa kelompok itu siap menghadapi masyarakat internasional melalui dialog.
Baca juga: Taliban Masuki Kabul dari Semua Sisi, Usai Rebut 23 Ibu Kota Provinsi Afghanistan