Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Salima Mazari, Gubernur Wanita Afghanistan Pimpin Perang Lawan Taliban

Kompas.com - 06/08/2021, 16:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

"Mereka berada di garis depan setiap hari dan malam tanpa mendapatkan upah atau gaji apa pun."

Kepala polisi distrik Sayed Nazir percaya, satu-satunya alasan Taliban tidak mengambil alih adalah karena perlawanan warga lokal ini.

"Pencapaian kami adalah karena dukungan rakyat kami," katanya kepada AFP, dengan luka kaki yang dia derita baru-baru ini saat melawan Taliban.

Mazari sejauh ini telah merekrut sekitar 600 wrga setempat untuk melengkapi pasukan keamanan konvensional di distrik tersebut, termasuk Sayed Munawar (53) yang mengangkat senjata setelah 20 tahun bertani.

"Kami dulunya pengrajin dan pekerja sampai mereka menyerang desa kami," ungkapnya kepada AFP di pos terdepan yang dijaga oleh polisi dan relawan setempat.

"Mereka mengambil desa terdekat dan menjarah karpet serta barang-barang... kami terpaksa membeli senjata dan amunisi."

Baca juga: Ada Mayat-mayat di Jalan Saat Perang Antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan Semakin Berkobar

Studi yang tertunda

Faiz Mohammad (21) adalah relawan lainnya. Dia menunda studi ilmu politiknya untuk berperang melawan Taliban.

Sejak tiga bulan lalu dia telah berperang tiga kali, dalam debut pertempurannya ini.

"Pertarungan terberat adalah beberapa malam yang lalu ketika kami harus menangkis tujuh serangan," ujarnya kepada AFP, dengan mengenakan pakaian sipil dan mendengarkan musik Hazara yang sedih di ponsel murah buatan China.

Di Charkint, penduduk desa masih memiliki kenangan buruk tentang kehidupan di bawah Taliban, sebelum rezim itu digulingkan oleh invasi pimpinan AS pada 2001.

Gubernur Mazari tahu betul jika Taliban kembali, mereka tidak akan pernah mentolerir seorang wanita dalam posisi kepemimpinan seperti itu.

"Perempuan akan dilarang mendapatkan kesempatan pendidikan dan pemudi kita akan kehilangan pekerjaan," katanya, saat memimpin pertemuan dengan komandandi kantornya, mempersiapkan pertarungan berikutnya.

Baca juga: Presiden Afghanistan Salahkan Negara Barat Penyebab Taliban Merajalela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com