Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Sosok Bengisnya, Inilah 4 Fakta Unik Adolf Hitler

Kompas.com - 02/08/2021, 15:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Membahas diktator Jerman Adolf Hitler selalu jadi hal yang melelahkan. Kekejaman dan kebiadabannya tak ayal bisa membuat murka.

Meski begitu, Hitler juga manusia biasa yang punya keunikan--meskipun dialah yang mengatur Perang Dunia II dan Holocaust, peristiwa yang menyebabkan kematian sedikitnya 40.000.000 orang.

Dilansir Britannica, berikut sejumlah fakta di balik keangkeran Hitler yang mungkin jarang diketahui orang.

Baca juga: 2 Agustus dalam Sejarah: Hitler Resmi Jadi Fuhrer, Diktator Absolut Jerman pada 1934

Nama Awalnya Hampir Bukan Hitler

Nama Adolf Hitler, awalnya hampir menjadi Adolf Schicklgruber atau Adolf Hiedler. Ayahnya, Alois, lahir di luar nikah dari Maria Anna Schicklgruber dan diberi nama keluarganya.

Namun, ketika dia berusia sekitar 40 tahun, Alois memutuskan untuk mengadopsi nama belakang ayah tirinya, Johann Georg Hiedler, yang beberapa orang berspekulasi sebenarnya adalah ayah kandungnya.

Pada dokumen hukum, Hitler diberikan sebagai nama belakang baru, meskipun alasan perubahan ejaan tidak diketahui.

Baca juga: Kisah Perang: Erwin Rommel Sang Rubah Gurun dan Plot Membunuh Hitler

Ingin Dianggap Pahlawan Pasca-Bunuh Dirinya

Ketika dia bunuh diri pada tahun 1945, Hitler mengenakan medali Kelas Satu Salib Besi, yang diperoleh atas pengabdiannya dalam Perang Dunia I.

Kehormatan itu sangat penting bagi Hitler, yang menggambarkan dirinya sebagai pahlawan selama konflik.

Meskipun dia terluka selama Pertempuran Somme Pertama (1916), penelitian terbaru toh meragukan catatan Hitler tentang pengalaman perangnya.

Hitler malah disebut "pelari di markas resimen yang relatif aman", dan hal ini membantah semua klaim kepahlawanannya.

Baca juga: Kontroversi Buku Mein Kampf Karya Adolf Hitler, Kitab Pembantaian Besar-besaran

Buku "Mein Kampf" Best Seller, Di-banned, Best Seller Lagi

"Mein Kampf" adalah sebuah "Alkitab Sosialisme Nasional" karya Hitler yang wajib dibaca di Jerman. Pada 1939, lebih dari lima juta eksemplar telah terjual.

Setelah kematian Hitler, karya tersebut dilarang di Jerman dan negara-negara lain. Negara bagian Bavaria di Jerman, yang memegang hak cipta, menolak memberikan hak penerbitan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com