Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC AS: Varian Covid-19 Delta Sama Menularnya seperti Cacar Air

Kompas.com - 31/07/2021, 06:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit AS (CDC) menyatakan, varian Covid-19 Delta sama menularnya dengan cacar air.

Selain itu menurut dokumen yang diperoleh Washington Post, varian itu bisa menyebabkan penyakit lain jadi lebih parah.

Varian itu disebut juga mampu menembus perlindungan yang diberikan vaksin, meski CDC menyatakan sangat jarang kemungkinannya.

Baca juga: Cara Sukses China Tangani Varian Delta, Bisakah Indonesia Tiru?

Dalam ringkasan laporan yang dipaparkan The Post, CDC menuturkan varian Delta sangat menular, bahkan diyakini lebih parah dari galur lain.

Dikutip Reuters Jumat (30/7/2021), infeksi terobosannya menunjukkan variannya sama menularnya terhadap kasus pada pasien yang tak divaksinasi.

Dari penelitian mereka, badan kesehatan AS itu menjelaskan vaksin masih efektif mencegah penularan parah hingga kematian akibat Covid-19.

Temuan ini diyakini bakal memunculkan debat mengenai perlunya masker maupun pembatasan sosial di negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.

Laporan tersebut menerangkan bahwa masker, secara universal, masih dibutuhkan untuk mengurangi penularan selain menggalakkan vaksinasi.

New York Times yang juga memublikasikan laporan itu mengulas, temuan tersbeut dijadikan acuan CDC untuk menganulir kebijakan mereka yang melonggarkan masker.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Timbulkan Lonjakan Kasus di 3 Provinsi China

Baru-baru ini, Israel kembali menerapkan pemakaian masker di dalam ruangan, dan pelancong diharuskan karantina saat mereka datang.

Carlo Federico Perno, Kepala Mikrobiologi dan Diagnosis Imunologi di Rumah Sakit Bambino Gesu Roma, Italia, berkata kebijakan lama akan diterapkan lagi.

"Yang tidak berubah dari adanya varian Delta adalah masker masih diperlukan, dan aturan kesehatan yang sempat dilonggarkan bakal kembali diberlakukan," ujar dia.

Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan, penelitian terbaru memaparkan orang yang divaksinasi membawa sejumlah besar virus di hidung dan tenggorokan ketika terinfeksi.

Baca juga: Dosis Vaksin Pfizer Ketiga Diklaim Lindungi dari Varian Delta

Selain itu, Delta disebut juga sama menularnya seperti cacar air, infeksi yang menular pada anak-anak dan menyebabkan ruam gatal.

Varian itu disebut juga jauh lebih mematikan dibanding galur virus corona lain, meski Ebola maupun SARS tingkat kematiannya juga lebih tinggi.

Dokumen itu memaparkan, kini langkah pertama yang harus diambil CDC adalah mengakui kini medan perang sudah berubah.

Badan tersebut harus meyakinkan publik mengenai infeksi terobosan yang ditimbulkan, dan mencegah risiko penyakit mematikan bagi warga yang divaksinasi.

Baca juga: Jokowi: Begitu Varian Delta Muncul, Kasus Positif Naik Drastis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com