KOMPAS.com - Kompetensi yang melahirkan reputasi, hingga membawanya jadi pucuk tertinggi.
Inilah yang tergambar dalam sosok Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez, Presiden Kuba ke-19.
Pria yang lahir pada 20 April 1960 ini, sebelum jadi Presiden Kuba, sempat menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Dewan Negara dan Dewan Menteri dari 2013 hingga 2018.
Diaz-Canel juga merupakan anggota Politbiro Partai Komunis Kuba sejak 2003. Juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi pada tahun 2009 hingga 2012.
Pria yang saat ini berusia 61 tahun ini kemudian menjabat Wakil Presiden Dewan Menteri (wakil Perdana Menteri) pada 2012.
Baca juga: Dituding Jadi “Negara Gagal”, Presiden Kuba Serang Balik AS
Diaz-Canel lulus dari Universitas "Marta Abreu" Las Villas pada tahun 1982 sebagai insinyur dan kemudian bergabung dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kuba.
Di awal April 1985, dia mengajar di almamaternya sendiri.
Kemudian pada 1987, dia menyelesaikan misi internasional di Nikaragua sebagai Sekretaris Pertama dari Liga Pemuda Komunis dari Villa Clara.
Karier politiknya dimulai pada 1993, di mana Diaz-Canel mulai bekerja di Partai Komunis Kuba.
Setahun kemudian, dia terpilih sebagai Sekretaris Pertama Komite Partai Provinsi Villa Clara (setara dengan gubernur daerah).
Kompetensinya dalam menjakankan tugas, membuatnya disegani. Selama menjabat, dia konsisten memperjuangkan hak-hak LGBT di negara yang masih menganggap homoseksualitas sebagai tabu.
Baca juga: Satu Orang Tewas, Lebih dari 100 Orang Hilang dalam Demonstrasi Anti-pemerintah Kuba
Pada tahun 2003, dia terpilih untuk posisi yang sama di Provinsi Holguin, lalu tak menunggu waktu lama, dia langsung diangkat sebagai anggota Politbiro Partai Komunis Kuba.
Seiring meningkatnya reputasi, Diaz-Canel pun ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan Tinggi pada Mei 2009, posisi yang ia jabat hingga 22 Maret 2012, sebelum menjadi Wakil Presiden Dewan Menteri (wakil perdana menteri).
Dia adalah orang pertama yang lahir setelah Revolusi Kuba 1959 yang menjabat posisi ini. Pada tahun 2013, kariernya semakin meroket, hingga terpilih menjadi Wakil Presiden Pertama Kuba.
Sebagai Wakil Presiden Pertama Dewan Negara, Diaz-Canel bertindak sebagai wakil dari Raul Castro.
Saat Castro memutuskan untuk mundur dari kursi kepresidenan pada 2018, tak ada calon lain yang lebih pantas dibanding Diaz-Canel.
Pada tanggal 18 April 2018, Diaz-Canel pun terpilih sebagai satu-satunya calon presiden untuk menggantikan Castro.
Majelis Nasional menyetujui dan melantik Diaz-Canel menggantikan Castro pada tanggal 19 April 2018.
Baca juga: Miguel Diaz-Canel, Pemimpin Pertama Kuba yang Lahir Setelah Revolusi 1959
Sebagai seorang teknokrat partai yang tidak terlalu dikenal rakyat, Diaz-Canel diharap bisa mereformasi kebijakan ekonomi pendahulunya secara bertahap.
Tatanan masyarakat seperti era Castro juga harus dipertahankannya.
Sebagai presiden pertama yang lahir setelah Revolusi Kuba, dan presiden pertama sejak tahun 1976 yang tidak termasuk keluarga Castro, Diaz-Canel membawa Kuba pada era baru, yang tentunya dengan harapan-harapan yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.