Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilindungi Rompi Anti-Peluru, Istri Mendiang Presiden Moise Akhirnya Pulang ke Haiti

Kompas.com - 18/07/2021, 15:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Istri mendiang presiden Haiti yang terbunuh Jovenel Moise, kembali ke Haiti pada Sabtu (17/7/2021), setelah dirawat di Florida karena luka yang dideritanya dalam serangan yang menewaskan suaminya.

Martine Moise (47 tahun), menggunakan rompi anti peluru dengan penyangga untuk lengan kanannya.

Baca juga: Pemakaman Presiden Haiti Ditetapkan, Mantan Presiden Aristide Pulang Disambut Meriah

Dia diterima di bandara Port-au-Prince oleh perdana menteri sementara Claude Joseph, menurut kicauan Mentri Luar Negeri untuk Komunikasi Haiti, Frantz Exantus.

Dalam video yang di unggah ke media sosial, di bawah langit kelabu dan diterpa angin kencang, ibu negara Haiti itu dengan hati-hati menuruni tangga pesawat, sebelum berjabat tangan dengan mereka yang berkumpul untuk menyambutnya.

"Ibu negara ... baru saja tiba di Haiti untuk mengambil bagian dalam persiapan pemakaman kenegaraan" mendiang suaminya, tulis Exantus, dalam unggahannya dengan foto Martine Moise turun dari pesawat pribadi ditemani oleh beberapa agen keamanan.

Dia telah menghabiskan 10 hari di rumah sakit di Miami, Florida, di mana diterbangkan untuk menjalani perawatan setelah suaminya ditembak mati di rumah mereka pada dini hari Rabu (7/7/2021).

Upacara pemakaman kenegaraan akan berlangsung pada 23 Juli di Cap-Haitien, sebuah kota bersejarah di utara Haiti, yang kini mengalami masalah keamanan sejak Moise terbunuh.

Baca juga: Mantan Pejabat Kementerian Kehakiman Diduga Dalang Pembunuhan Presiden Haiti

Sehari sebelum kembalinya janda Moise, Joseph telah berjanji keadilan akan ditegakkan atas pembunuhan presiden.

Kepala polisi Leon Charles mengatakan pada konferensi pers Jumat (17/7/2021) bahwa pihak berwenang Haiti "bekerja dengan badan-badan internasional yang mengkhususkan diri dalam penyelidikan peradilan, seperti FBI (Biro Investigasi Federal AS), Interpol dan badan-badan lain yang ada di lapangan untuk menganalisis semua bukti. .. untuk melacak dalang pembunuhan itu."

Penyembuhan untuk Haiti

Pada Kamis (15/7/2021), bersama dengan gambar pertama Martine Moise sejak serangan itu - di rumah sakit dengan lengan yang diperban bera, ibu negara berterima kasih kepada "tim malaikat pelindung yang membantu saya melewati masa yang mengerikan ini.”

"Dengan sentuhan lembut, kebaikan, dan perhatian Anda, saya bisa bertahan. Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih!"

Sehari sebelum Martine Moise kembali ke Haiti, sekitar 40 orang berkumpul di Miami di luar rumah sakit tempat dia dirawat karena luka tembak di lengannya untuk menunjukkan dukungan mereka.

Sebagian besar adalah perempuan dan sebagian besar memakai warna biru, salah satu warna bendera negara mereka. Mereka membawa spanduk dengan slogan-slogan seperti "Penyembuhan untuk Haiti."

"Kami akan berdoa atas nama Ibu Negara kami dan rakyat Haiti," kata salah satu demonstran, Regina Martin Archat.

Baca juga: Presiden Kolombia Ungkap Upaya Warganya Bunuh Presiden Haiti

Moise (53 tahun), dibunuh oleh regu pembunuh yang sebagian besar terdiri dari tentara bayaran Kolombia, hingga kini detail serangan yang keji itu masih menjadi misteri.

Kepala polisi Kolombia Jorge Vargas mengatakan bahwa mantan pejabat kementerian kehakiman Haiti, Joseph Felix Badio, memberi dua tentara bayaran Kolombia perintah untuk membunuh presiden.

Tetapi tidak jelas apakah Badio pada gilirannya mengikuti perintah dari orang lain.

Badio, mantan pejabat di unit antikorupsi di kementerian kehakiman, adalah salah satu dari beberapa orang yang dicari oleh polisi Haiti, bersama mantan senator oposisi Joel John Joseph.

Keduanya digambarkan di poster pencairannya mereka sebagai buron "bersenjata dan berbahaya."

Lebih dari 20 orang telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com