Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susul UEA, Bahrain Larang Kedatangan Pelancong dari Indonesia Terkait Covid-19

Kompas.com - 14/07/2021, 10:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MANAMAH, KOMPAS.com – Bahrain resmi melarang kedatangan pelancong dari Indonesia karena terkait kekhawatiran negara tersebut mengenai Covid-19.

Keputusan Bahrain tersebut berselang beberapa hari setelah Uni Emirat Arab (UEA) melarang kedatangan pelancong dari Indonesia dan Afghanistan mulai Senin (12/7/2021).

Baca juga: Indonesia Melampaui India, Bersiap Jadi Episentrum Baru Covid-19 Asia

Melansir Reuters, Rabu (14/7/2021), selain Indonesia, Bahrain juga melarang kedatangan para pelancong dari 15 negara lainnya yang masuk "Daftar Merah".

Sehingga, total ada pelancong dari 16 negara yang masuk “Daftar Merah” dan dilarang memasuki negara di kawasan Timur Tengah tersebut.

Ke-16 negara tersebut meliputi Tunisia, Iran, Irak, Meksiko, Filipina, Afrika Selatan, Indonesia, Mozambik, Myanmar, Zimbabwe, Mongolia, Namibia, Panama, Malaysia, Uganda, dan Republik Dominika.

Sebelumnya, tepatnya pada Mei, Bahrain juga menangguhkan masuknya pelancong dari negara-negara yang masuk “Daftar Merah” yang mencakup India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, dan Nepal.

Baca juga: Setelah UEA, Filipina Berencana Larang Pelancong Indonesia Masuk Negaranya

Urusan penerbangan sipil Bahrain mengatakan, negara-negara yang ditambahkan atau dihapus dari “Daftar Merah” sudah berdasarkan pertimbangan dan penilaian tim medis nasional.

Badan tersebut menambahkan, “Daftar Merah” akan ditinjau dan diperbarui secara berkala sesuai dengan perkembangan sebagaimana dilansir Arab News.

Selain itu, Bahrain juga akan meningkatkan protokol kesehatan selama liburan Idul Adha mulai Senin (19/7/2021) hingga Kamis (22/7/2021).

Pada Selasa (13/7/2021), Bahrain mencatat nol kematian akibat virus corona dan 76 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Terkait Covid-19, UEA Larang Pelancong dari Indonesia dan Afghanistan Masuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com