Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Kerja 4 Hari Seminggu dengan Gaji Sama, Sukses di Islandia

Kompas.com - 12/07/2021, 22:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

REYKJAVIK, KOMPAS.com - Uji coba kerja selama empat hari dalam satu pekan di Islandia menunjukkan "keberhasilan luar biasa" dan menyebabkan banyak karyawan memilih jam kerja yang lebih pendek, kata para peneliti.

Uji coba itu berlangsung antara tahun 2015 dan 2019. Dalam periode itu, para pegawai dibayar dengan gaji yang sama untuk jam kerja yang lebih pendek.

Hasilnya, produktivitas tetap sama atau meningkat di sebagian besar tempat kerja, kata para peneliti.

Baca juga: Jepang Bakal Perkenalkan Kerja 4 Kali Seminggu demi Hidup Seimbang

Uji coba serupa kini sedang dijalankan di seluruh dunia, termasuk di Spanyol dan oleh Unilever di Selandia Baru.

Ilustrasi warga Islandia.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Ilustrasi warga Islandia.
Di Islandia, uji coba yang dijalankan oleh Dewan Kota Reykjavík dan pemerintah nasional melibatkan lebih dari 2.500 pekerja, yang berjumlah sekitar 1 persen dari populasi pekerja Islandia.

Banyak dari mereka yang berganti sistem kerja, dari 40 jam seminggu menjadi 35 atau 36 jam seminggu, kata peneliti dari lembaga kajian Inggris, Autonomy dan Asosiasi Demokrasi Berkelanjutan (Alda) di Islandia.

Uji coba tersebut membuat serikat pekerja merundingkan kembali pola kerja. Dan sekarang 86 persen tenaga kerja Islandia telah pindah ke jam kerja yang lebih pendek dengan gaji yang sama, atau akan mendapatkan hak untuk itu, kata para peneliti.

Para pekerja melaporkan bahwa stres mereka berkurang dan mengatakan keseimbangan kehidupan kerja mereka membaik.

Baca juga: Fresh Graduate IPK 3,5 Lamar Kerja Jadi Manajer, Ditolak lalu Marah-marah

Will Stronge, direktur penelitian di Autonomy, mengatakan: "Studi ini menunjukkan bahwa percobaan terbesar di dunia terkait minggu kerja yang lebih pendek di sektor publik hasilnya sukses luar biasa.

"Ini menunjukkan bahwa sektor publik siap menjadi pelopor minggu kerja yang lebih pendek - dan pelajaran dapat dipetik oleh pemerintah lain."

Gudmundur D. Haraldsson, seorang peneliti di Alda, mengatakan: "Waktu kerja yang lebih singkat di Islandia memberi tahu kita bahwa tidak hanya mungkin untuk bekerja lebih sedikit di zaman modern, tetapi perubahan progresif juga mungkin terjadi."

Spanyol sedang menguji coba empat hari kerja seminggu untuk sejumlah perusahaan akibat pandemi virus corona.

Unilever di Selandia Baru juga memberi staf kesempatan untuk memotong jam kerja mereka sebesar 20 persen tanpa mengurangi gaji mereka selama percobaan.

Pada bulan Mei, sebuah laporan yang diinisiasi oleh kampanye 4 Hari Seminggu dari Platform London mengatakan bahwa jam kerja yang lebih pendek dapat mengurangi jejak karbon di Inggris.

Baca juga: Studi PBB: Bekerja di Atas 55 Jam Seminggu Meningkatkan Risiko Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com