JENEWA, KOMPAS.com – Pada Rabu (7/7/2021), tercatat ada empat juta orang di seluruh dunia yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Total jumlah tersebut terhitung sejak virus SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, jumlah korban meninggal akibat virus corona tersebut sebagai tonggak tragis.
Baca juga: WHO Umumkan Obat Kedua untuk Perawatan Pasien Covid-19 yang Sakit Parah
WHO menambahkan, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 sebenarnya mungkin saja jauh lebih tinggi sebagaimana dilansir AFP.
Pengumuman jumlah kematian akibat Covid-19 tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di markas WHO di Jenewa, Swiss.
"Dunia berada pada titik berbahaya dalam pandemi ini. Kita baru saja melewati tonggak tragis dari empat juta kematian Covid-19 yang tercatat," kata Tedros.
Dalam kesempatan itu, Tedros juga menyentil sejumlah negara yang bersantai seolah-olah pandemi sudah berakhir karena sudah banyak memvaksinasi warganya.
Baca juga: WHO Minta Negara Pakai Semua Vaksin Covid-19 yang Sudah Disahkan
Negara-negara tersebut, sambung Tedros, melonggarkan protokol kesehatan yang seharusnya masih diterapkan dengan ketat.
Di sisi lain, dia memperingatkan bahwa ada banyak negara-negara lain yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tajam sehingga rumah sakit kewalahan.
Tedros menuturkan lonjakan kasus tersebut disebabkan karena adanya varian virus corona yang bisa menyebar begitu cepat dan ketidaksetaraan dalam akses ke vaksin.
"Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen akut dan mendorong gelombang kematian di beberapa bagian Afrika, Asia, dan Amerika Latin," kata Tedros.
Baca juga: WHO Peringatkan Pemantauan Lebih Ketat Euro 2020 Saat Ada Lonjakan Kasus Covid-19
"Nasionalisme vaksin, di mana segelintir negara telah mengambil bagian terbesar, secara moral tidak dapat dipertahankan,” sambung Tedros.
"Pada tahap pandemi ini, fakta bahwa jutaan petugas kesehatan dan perawatan masih belum divaksinasi adalah hal yang mengerikan,” imbuh Tedros.
Tedros bertutur, distribusi dosis vaksin yang tersedia tidak merata sehingga turut mengancam pemulihan ekonomi global dari krisis Covid-19.
"Dari sudut pandang moral, epidemiologis atau ekonomi, sekaranglah saatnya bagi dunia untuk bersama-sama mengatasi pandemi ini secara kolektif," imbuh Tedros.
Baca juga: “Krisis Hebat” karena Covid-19, Korea Utara Masih Belum Lapor Apa pun ke WHO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.