Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Pemantauan Lebih Ketat Euro 2020 Saat Ada Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 02/07/2021, 08:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus baru Covid-19 di 53 negara Eropa naik 10 persen pada akhir pekan ini, setelah turun selama 10 pekan berturut-turut.

WHO memperingatkan kemungkinan gelombang Covid-19 baru sebelum musim panas di Eropa dan menyerukan untuk lebih memperhatikan berjalannya Euro 2020.

Katy Smallwood, manajer darurat senior WHO untuk Eropa mengatakan bahwa meski jumlah kasus Covid-19 terus menurun di beberapa wilayah, tetapi di sejumlah tempat masih mencatat peningkatan tertinggi angka kematian akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Banyak yang Ngeyel, Infeksi Varian Delta di Australia Meningkat meski Lockdown

Direktur Regional Eropa WHO Hans Kluge mengatakan didorong varian Delta yang lebih menular, dikombinasikan dengan "peningkatan perjalanan, pertemuan, dan pelonggaran pembatasan sosial", infeksi Covid-19 meningkat, saat tingkat vaksinasi di kawasan tidak cukup tinggi.

Israel, negara yang unggul dalam vaksinasi Covid-19, pada Kamis (1/7/2021) melaporkan kasus harian tertinggi selama 3 bulan terakhir, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Kamis (1/7/2021). 

Pihak berwenang Israel berlomba untuk memvaksin anak-anak dan mempertimbangkan pembatasan perjalanan yang lebih ketat di bandara utama, saat Kementerian Kesehatan memperingatkan jumlah kasus Covid-19 dapat meningkat lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang.

Negara di wilayah WHO untuk Eropa dilihat sebagai contoh kasus, di mana vaksinasi telah diberikan kepada 85 persen populasinya.

Baca juga: Palang Merah Internasional: Indonesia di Ambang Bencana Covid-19 Varian Delta

Kemudian, membuat aktivitas bisnis, sekilah dan tempat-tempat umum dibuka kembali, disusul dengan menghapus hampir semua aturan pembatasan. Namun peningkatan kasus Covid-19 sejauh ini, tidak menyebabkan lebih banyak kematian.

Saat ditanya apakah Euro 2020 dapat berperan sebagai "penyebar super" Covid-19, Kluge berpendapat, "Saya harap tidak...tetapi, ini tidak dapat disepelekan."

Ratusan kasus Covid-19 telah dideteksi antara penonton, seperti penonton Skotlandia yang kembali dari London, penonton Finlandia yang kembali dari St Petersburg dan infeksi varian Delta di Kopenhagen.

Smallwood mengatakan bahwa dalam konteks peningkatan infeksi Covid-19, pertemuan massal yang besar, “dapat bertindak sebagai penguat dalam hal penularan. Sangat penting bagi otoritas lokal untuk menerapkan penilaian risiko kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.”

Menurutnya, kekhawatiran terhadap penyebaran Covid-19 selama Euro 2020 tidak terbatas pada seputar pertandingan dan stadion. Sehingga, perlu peningkatan pemantauan di berbagai aspek yang memungkinkan.

Baca juga: Afrika Selatan dalam Tekanan Ekstrem Varian Delta Saat Program Vaksin Covid-19 Berjalan Lambat

“Bagaimana orang-orang sampai di sana? Apakah mereka bepergian dengan bus besar yang penuh sesak? Apakah mereka mengambil tindakan individu ketika mereka melakukan itu? Apa yang terjadi setelah pertandingan? Apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai?”

Kluge mengatakan WHO "sangat khawatir" dengan kemungkinan Euro 2020 akan membantu menyebarkan Covid-19 varian Delta.

“Kami tahu itu dilaporkan oleh total 33 negara dari 53 negara, termasuk negara tuan rumah dan beberapa kota tuan rumah”, katanya tentang penyebaran Covid-19 dalam penyelenggaraan Euro 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com