Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polwan di China Jadi Selingkuhan dan Peras 9 Pria, Ada Pejabat Publik

Kompas.com - 26/06/2021, 16:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com – Seorang polwan di China dinyatakan bersalah atas dakwaan memeras sembilan mantan pacarnya yang totalnya mencapai 3,7 juta yuan (Rp 8,2 miliar).

Polwan bernama Xu Yan (27) tersebut dijatuhi hukuman 13 tahun penjara dan didenda 5 juta yuan (Rp 11 miliar) oleh pengadilan pada Desember 2020.

Kasus tersebut menjadi viral di dunia maya karena banyak dari pria yang menjadi korban Xu adalah pejabat publik sebagaimana dilansir SCMP.

Baca juga: Video Syur Disebar Mantan Pacar, Polwan Ini Malu dan Tewas Tembak Dirinya Sendiri

Hal itu lantas memicu spekulasi tentang sumber uang yang digunakan para pejabat publik itu yang diberikan kepada Xu.

Xu menjalin hubungan dan terlibat secara seksual dengan sembilan pria berbeda selama lima tahun antara Maret 2014 hingga April 2019.

Beberapa dari pria yang ditaklukkan Xu adalah atasannya di departemen kepolisian. Setelah putus dengan korban mulailah Xu melancarkan modusnya.

Dia akan memeras mereka dengan cara berpura-pura hamil atau mengancam akan membuka perselingkuhan mereka kepada publik.

Setelah diyatakan bersalah, Xu mengajukan banding atas putusan tersebut.

Baca juga: Pakai Hot Pants Saat Goyang TikTok, Polwan Ini Terancam Hukuman Berat

Pada Maret, paman Xu mengatakan di Weibo bahwa pengadilan di kota Lianyungang, di mana sidang kedua diadakan, tidak mengizinkan pihak keluarga menunjuk pengacara untuk Xu.

Dia yakin jika pengacara yang ditunjuk pengadilan tidak dapat memberikan pembelaan yang dibutuhkan Xu.

Pasalnya, kasus tersebut melibatkan tujuh pegawai negeri dan pengadilan berusaha untuk menghapus putusannya.

Meskipun pengadilan menghapus putusannya terhadap Xu di internet, tangkapan layar putusan itu tetap tersebar luas dan pengadilan mengonfirmasi bahwa itu asli.

Baca juga: Tak Terima Diminta Pakai Masker, Wanita Ini Benturkan Kepala Polwan ke Paving Beton

“Kami ingin pengacara kami sendiri untuk turun tangan. Kami tidak menerima keputusan itu. Apakah ini benar-benar pemerasan?” tulis paman Xu dalam unggahan di Weibo.

“Dalam fakta yang dikonfirmasi sidang pertama, perselingkuhan paling awal terjadi pada 2014, ketika dia berusia 19 tahun. Dan para pejabat itu berusia 40-an hingga 50-an tahun serta menikmati status tinggi,” sambungnya.

“Mereka tidak setara dalam hal usia, pengalaman hidup, dan status sosial. Tidak jelas apakah mereka memaksa atau mengancam (Xu untuk menjalin hubungan),” imbuhnya.

Sementara itu pemerintah Guanyun mengatakan, sebanyak tujuh pegawai negeri yang terlibat dalam kasus tersebut dihukum pada akhir 2019 karena melanggar hukum dan kode etik.

Baca juga: Pria Ini Pakai Payudara Silikon untuk Peras Lelaki Lain secara Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com