Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diam-diam Gunakan Panggilan Internasional, 10 Warga Korea Utara Ditembak Mati

Kompas.com - 25/06/2021, 07:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 warga Korea Utara ditembak mati, setelah mereka diam-diam menggunakan telepon untuk melakukan panggilan internasional.

Pyongyang melarang warganya mengakses jaringan telepon di China, dan menggunakannya untuk menelepon pembelot atau mencari tahu dunia luar.

Dikatakan ada 150 warga yang ditahan setelah polisi rahasia melancarkan operasi penindakan pada Maret.

Baca juga: Korea Utara Enggan Berkontak dengan AS, Dianggap Buang-buang Waktu

Sumber di Korea Utara mengungkapkan, beberapa orang yang ditangkap kemudian ditembak mati di depan umum.

Klaim itu dilaporkan Daily NK Japan, dengan kejadian tersebut dikabarkan berada di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan China.

Pihak berwenang setempat menangkap tak hanya makelar yang mengatur transfer uang maupun panggilan internasional.

Kepolisian setempat juga membekuk orang-orang yang ketahuan menyelundupkan barang d perbatasan, dan berhubungan dengan pembelot di Korea Selatan.

Warga Korea Utara sangat bergantung kepada ponsel dan kartu selundupan untuk meminta tolong ke dunia luar.

Sumber lain menuturkan, penangkapan semakin tinggi sejak akhir Mei, di saat negara dilanda krisis pangan dan harga kebutuhan yang makin meroket.

Sebanyak 150 di antaranya ditahan di empat provinsi berbeda, dan dikirimkan ke pusat indoktrinasi sebagai hukuman.

"Pusat penahanan tersebut penuh orang seperti kawanan kelinci. Beberapa terpaksa duduk di toilet," kata dia dikutip Daily Mirror Kamis (24/6/2021).

Sumber Pyongyang menjelaskan, penindakan bakal berlangsung selama beberapa bulan dengan pengawasan di perbatasan diperketat.

Otoritas negara penganut paham Juche itu mendirikan tembok tebal dan pagar listrik untuk mencegah penyelundupan.

Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Lembaga Think Tank Nuklir Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com