Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER GLOBAL: Momen Buaya Memangsa Tuai Kritik | Arab Saudi Batasi Volume Pengeras Suara Masjid

Kompas.com - 02/06/2021, 05:35 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Momen buaya memangsa anjing di tepi sungai menuai kecaman netizen, menjadi berita terpopuler di kanal global pada Selasa (1/6/2021) hingga Rabu (2/6/2021). 

Di susul berita Arab Saudi yang membatasi volume pengeras suara masjid karena banyak warga yang komplain. 

Simak berita populer global selengkapnya di sini:

Baca juga: POPULER GLOBAL: Pangeran William Khawatir Harry Kebablasan | Wanita yang Diduga Pasien Nol Covid-19

1. Momen Buaya Memangsa Anjing di Tepi Sungai Tuai Kecaman Netizen

Rekaman video seekor buaya memangsa seekor anjing hingga tewas dari dasar sungai, beredar di media sosial memicu kecaman netizen.

Rekaman itu menunjukkan seekor anjing mulanya minum di pinggir Sungai Chambal di Rajasthan, India, kemudian tiba-tiba seekor buaya besar muncul menyambar.

Dalam video buaya terlihat bersembunyi di bawah permukaan air, tapi anjing yang haus itu tidak menyadarinya hingga serangan terjadi. 

Baca selengkapkan di sini. 

Baca juga: POPULER GLOBAL: Korea Utara Tembak Mati Penjual Film Ilegal | Penipuan Online Menggunakan Payudara Silikon

2. Arab Saudi Batasi Volume Pengeras Suara Masjid karena Banyak Warga Komplain

Menteri Urusan Islam Arab Saudi Abdullatif Al Sheikh pada Senin (31/5/2021) mengungkapkan alasan negaranya membatasi volume pengeras suara atau speaker masjid.

Ia membela keputusan Arab Saudi membatasi penggunaan pengeras suara masjid karena dipicu oleh komplain tentang kebisingan yang berlebihan.

Pekan lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi membatasi pengeras suara masjid dengan larangan suara tidak boleh melebihi sepertiga volume maksimal.

Baca selengkapkan di sini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Kudeta Mali Kedua | WNI Raih Penghargaan Riset di Inggris

3. WHO Ubah Nama Varian Virus Corona dengan Alfabet Yunani untuk Hindari Stigmatisasi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengubah nama varian Covid-19 dengan urutan alfabet Yunani, guna menghindari stigmatisasi terhadap suatu negara atau tempat.

Perubahan yang diumumkan pada Senin (31/5/2021) ini berlaku untuk semua varian baru virus corona, dan turunan kedua yang sedang dilacak.

"Mereka tidak akan menggantikan nama ilmiah, tetapi untuk membantu diskusi publik," kata Maria van Kerkhove pimpinan teknis Covid-19 WHO, dikutip Kompas.com dari AFP.

Baca selengkapkan di sini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Ramai Tagar #KerajaanGagal Malaysia | Arab Batasi Speaker Masjid

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com