Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Antisipasi jika Covid-19 Jadi Endemik

Kompas.com - 29/05/2021, 17:02 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura menyatakan telah memulai persiapan mengantisipasi pandemi Covid-19 akan menjadi endemik.

Endemik diartikan virus corona SARS-CoV-2 tidak akan hilang dan akan terus ada di sekitar manusia dan populasi global selama beberapa tahun ke depan.

Ini juga berarti wabah Covid-19 dapat terus terjadi dari waktu ke waktu.

Baca juga: WN Singapura Wajib Negatif Covid-19 Sebelum Pulang dan Saat Tiba

Covid-19 saat ini masih digolongkan dalam fase pandemi karena infeksi terus meningkat di seluruh dunia dan banyak orang masih rentan terpapar.

Pada fase endemik, jumlah infeksi menjadi relatif konstan selama bertahun-tahun, dengan kambuh sesekali.

Jika skenario endemik ini terjadi, warga Singapura harus selalu divaksinasi rutin dari tahun ke tahun, Menteri Keuangan Lawrence Wong menyampaikan Jumat (28/5/2021).

Adapun vaksinasi di negeri “Singa” telah dimulai sejak 30 Desember tahun lalu dengan menggunakan vaksin buatan Pfizer dan Moderna.

“Kapankah ini akan terjadi, saya tidak dapat memprediksinya. Yang pasti pemerintah mempersiapkan langkah-langkah mengantisipasinya, terutama ketika ilmuwan dunia sampai pada titik sepakat bahwa mustahil untuk melenyapkan virus corona dan kita harus hidup dengan virus ini.” ucap Wong.

Ilmuwan percaya dampak Covid-19 terhadap dunia dalam hal kematian, penyakit, dan kebutuhan akan isolasi akan menurun seiring waktu.

Baca juga: Jadi Klaster Covid-19, Singapura Tutup Dua Pusat Perbelanjaan

Hal ini dapat terjadi ketika banyak populasi global memperoleh kekebalan karena terinfeksi Covid-19 atau dari vaksinasi.

Supermarket Sheng Siong yang berada di Red Light Distrik, Lorong 15 Geylang, terlihat lenggang, Sabtu sore (22/5/2021). Singapura saat ini sedang berada dalam status lockdown parsial sejak 16 Mei 2021 setelah melonjaknya kasus infeksi lokal Covid-19 KOMPAS.com/ERICSSEN Supermarket Sheng Siong yang berada di Red Light Distrik, Lorong 15 Geylang, terlihat lenggang, Sabtu sore (22/5/2021). Singapura saat ini sedang berada dalam status lockdown parsial sejak 16 Mei 2021 setelah melonjaknya kasus infeksi lokal Covid-19

Lockdown parsial tidak akan diperketat

Di kesempatan yang sama, Wong yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Singapura mengutarakan Singapura tidak berencana memperketat lockdown parsial yang sedang diterapkan.

“Kebijakan lockdown parsial berjalan dengan baik, terlihat dari mulai menstabilnya angka infeksi komunal.” tuturnya.

Menteri berusia 48 tahun itu melanjutkan warga Singapura tetap harus berwaspada dengan mengurangi aktivitas yang tidak perlu di luar rumah.

Baca juga: Covid-19 di Taiwan dan Singapura Tiba-tiba Naik, Setelah Hampir Nol Kasus

Singapura saat ini berada dalam status lockdown parsial sejak 16 Mei. Rencananya lockdown akan dicabut pada 13 Juni jika penyebaran angka infeksi lokal virus corona menurun.

Larangan utama pada lockdown parsial adalah bersantap di tempat makan. Warga harus membawa pulang atau take away makanan dan minumannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com