Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puasa Ramadhan Diaspora Muslim Indonesia di Alaska Ikuti Waktu Mekkah

Kompas.com - 12/05/2021, 16:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

JUNEAU, KOMPAS.com - Diaspora muslim Indonesia, Dewi Loges dan Saraswati Yogyantiningtyas, yang tinggal di Alaska, berpuasa dengan mengikuti waktu Mekkah, sesuai dengan ketetapan masjid setempat.

Hal itu disebabkan oleh iklim Alaska yang ekstrem, yang menjadi tantangan saat berpuasa.

Negara bagian Alaska di Amerika Serikat terletak di bagian utara benua Amerika. Pada musim panas, Alaska mengalami waktu siang yang sangat panjang, mencapai 20 jam, dan waktu malam yang hanya beberapa jam.

Sebaliknya pada musim dingin, waktu malam sangat panjang, sedangkan waktu siang hanya beberapa jam.

Baca juga: Dubai Buka Restoran Tanpa Tirai Penutup Selama Ramadhan

Melansir VOA Indonesia pada Rabu (12/5/2021), iklim Alaska yang ekstrem menjadi tantangan bagi diaspora muslim Indonesia dalam beribadah, khususnya ketika menjalankan puasa Ramadhan.

“Puasa terasa unik di (Alaska) pada saat musim panas, karena ketika berbuka matahari masih ada. Sahur pun matahari masih ada,” ujar Saraswati Yogyantiningtyas (Saras), warga Indonesia di Alaska, kepada VOA belum lama ini.

Saras pertama kali datang ke Anchorage, Alaska, pada 2012. Pada waktu itu ia tinggal dan bekerja di daerah Prudhoe Bay, yang terletak di bagian pelosok Alaska.

“Saat puasa mengikuti waktu Alaska, saya jujur tidak sanggup puasa setiap hari. Saat berbuka jam 11 malam dan sahur jam 2 pagi,” ujar Saras.

Mengingat ada masalah kesehatan, pada waktu itu Saras hanya bisa puasa setiap dua hari sekali.

Sama halnya seperti Saras, pada waktu pertama kali menginjakkan kaki di Anchorage, sekitar 10 tahun lalu, warga Indonesia, Dewi Loges, menjalankan puasa dengan mengikuti waktu Alaska, yang mencapai sekitar 17-20 jam sehari.

“Dan itu sangat susah sekali ya. Waktu shalat juga kadang-kadang Isya-nya itu sangat lama. Maksudnya, jauh waktunya. Mungkin jam 11, jam 12 (malam), dan itu sulit,” ujar perempuan yang sudah bermukim di Amerika Serikat selama 20 tahun ini kepada VOA.

Baca juga: Ramadhan dalam Cengkeraman Militer Myanmar: Rakyat Takut ke Masjid

Mengikuti jadwal Mekkah

Situs organisasi Assembly of Muslim Jurists of America (AMJA) yang didirikan untuk menanggapi kebutuhan yurisprudensi Islam sesuai dengan standar akademik bagi umat Islam di Barat menyebutkan:

“Apabila tidak ada perbedaan waktu atau terdapat jeda yang terlalu pendek yang menyebabkan seseorang tidak memiliki waktu untuk berbuka puasa, ia harus memperkirakan (waktu) puasanya dengan lokasi (negara) yang terdekat (dengan tempat tinggalnya) atau sesuai dengan waktu puasa di Mekkah.”

Fahmi Zubir Zakaria, imam masjid komunitas Indonesia, IMAAM Center, di Silver Spring, Maryland, mengatakan, ketetapan jadwal shalat atau puasa biasanya sudah ditetapkan oleh para ulama.

“Biasanya mereka ada forum ulamanya. Kayak kita di (Amerika) kan ada FCNA (Fiqh Council of North America/Badan Ulama Islam AS dan Kanada) atau AMJA di Amerika ini. Rata-rata banyak mengacu ke sana,” jelas Ustaz Fahmi Zubir Zakaria kepada VOA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com