Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Jenazah Tersapu di Sungai Gangga India, Diduga Korban Covid-19

Kompas.com - 11/05/2021, 07:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Setidaknya 40 jenazah korban Covid-19 dilaporkan tersapu di tepi Sungai Gangga, utara India.

Penemuan itu terjadi di perbatasan Negara Bagian Bihar dan Uttar Pradesh, dengan otoritas setempat tak paham bagaimana mayat itu terdampar.

Beberapa media lain mengabarkan bahwa jumlah mayat yang tersapu sekitar 100. Dari kondisinya, diyakini mereka sudah terdampar selama berhari-hari.

Baca juga: Mandi Massal di Sungai Gangga Jadi Super Spreader Tsunami Covid-19 India

Pejabat setempat Ashok Kumar bergerak cepat dengan menanyai warga mengenai penemuan jenazah diduga korban Covid-19 itu.

"Terdapat kemungkinan mereka berusaha dikeluarkan dari Uttar Pradesh," jelas Kumar. Nantinya jasad itu akan dikubur atau dikremasi.

Media India NDTV dilansir BBC Senin (10/5/2021) melaporkan, beberapa jasad nampak membengkak dan terbakar.

Mereka berakhir di Sungai Gangga dengan dugaan, mereka masuk ke dalam ritual kremasi bagi korban virus corona.

Warga lokal mengungkapkan, mereka menduga keluarganya sendiri yang menelantarkan mayat itu di sungai.

Sebabnya adalah selain kurangnya kayu untuk proses kremasi, dan biaya pemakaman yang semakin meningkat.

Baca juga: Nepal Alami Situasi Covid-19 seperti di India, Rumah Sakit Kehabisan Oksigen

Chandra Mohan mengatakan, rumah sakit mulai merampok keluarga pasien yang sudah tidak punya uang.

"Mereka minta 2.000 rupee (Rp 386.354) untuk mengeluarkan jenazah dari ambulans," papar Mohan.

Belum lagi biaya yang harus mereka gelontorkan untuk membayar pendeta dan menyiapkan bahan kremasi.

"Sungai menjadi pelarian terakhir mereka. Jadi, banyak keluarga yang membuang jenazahnya ke sungai," lanjutnya.

Baca juga: Covid-19 India Makin Ganas, Pensiunan Tenaga Kesehatan Militer Direkrut

Kabar ini terjadi ketika India masih berkutat dengan gelombang kedua virus corona yang begitu mematikan.

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, "Negeri Bollywood" melaporkan 22,6 juta infeksi dan 246.116 korban meninggal.

Pakar meyakini, jumlah sesungguhnya tsunami Covid-19 yang mendera jauh lebih tinggi dari angka resmi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com