Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Bukti Keterlibatan Israel dalam Pembunuhan Jenderal Top Iran

Kompas.com - 09/05/2021, 14:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah bukti baru mengungkapkan Israel terlibat dalam pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani.

Soleimani, yang merupakan komandan Pasukan Quds, sayap elite garda revolusi, tewas di dekat Bandara Baghdad, Irak, Januari 2020.

Dia tewas setelah mobil yang ditumpanginya bersama milisi yang bersekutu dengan Teheran ditembak drone AS.

Baca juga: Komandan Top Iran Tewas dalam Serangan di Bandara Irak

Kematian Qasem Soleimani membuat AS dan Iran nyaris terlibat perang terbuka, sebelum Teheran "menghujani" pangkalan AS di Irak menggunakan rudal.

Dalam publikasi Sabtu (8/5/2021), Yahoo News memaparkan keterlibatan Israel dalam pembunuhan sang jenderal top.

Dilansir Russian Today, terungkap rencana untuk menyingkirkan Soleimani terjadi masa awal pemerintahan Presiden Donald Trump.

Bukti itu dikumpulkan melalui wawancara terhadap 15 pejabat AS, baik yang masih aktif maupun sudah mundur.

Selain pasukan khusus AS, operasi itu melibatkan berbagai cabang militer maupun dinas intelijen AS.

Anggota Komando Operasi Khusus Gabungan AS terbang ke Tel Aviv, dan membahas melacak jejak ponsel Soleimani.

Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas dalam Serangan AS atas Arahan Presiden

Pria yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin tertinggi Iran itu dilaporkan mengganti ponselnya beberapa kali sebelum serangan.

Meski begitu, Tel Aviv disebut sudah mengetahui nomor terakhir, dan segera menyerahkannya ke telik sandi "Negeri Uncle Sam".

Tidak disebutkan unit mana yang membantu Washington. Hanya disebut mereka merupakan "mitra" dari AS.

Israel melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah melontarkan bantahan mereka bertanggung jawab atas kematian Soleimani.

Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas Diserang AS, Eks Komandan Garda Revolusi: Kami Akan Balas Dendam

"Pembunuhan Qasem Soleimani bukanlah agenda kami. Melainkan agenda AS. Kami tidak terseret maupun terlibat," ujar Netanyahu.

Sementara dua badan utama keamanan Israel, Mossad dan direktorat intelijen militer, menyatakan mereka "menjaga jarak".

Jika artikel itu benar, ini bukanlah hal baru bagi Teheran, yang berulang kali menuding musuh bebuyutannya itu sudah menyabotase mereka.

"Negeri Para Mullah" sebelumnya menyebut sang rival sebagai dalang serangan di fasilitas nuklir Natanz, hingga kapal tanker.

Baca juga: Iran Hujani Markas Pasukan AS di Irak dengan Puluhan Rudal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com