Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket China Akan Jatuh Tanpa Kendali ke Bumi, Ini Perkiraan Lokasi Jatuhnya

Kompas.com - 07/05/2021, 18:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com- Puing-puing roket China diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi secara tidak terkendali akhir pekan ini.

Tidak jelas di mana dan kapan tepatnya bagian-bagian roket itu akan jatuh.

Roket Long March 5B diluncurkan pada akhir April untuk membawa modul pertama stasiun luar angkasa masa depan China ke orbit.

Baca juga: Roket Long March 5B China Jatuh Tanpa Kendali, Akan Masuk Atmosfer Bumi Minggu Ini

Badan roket saat ini sedang mengitari Bumi, hendak memasuki atmosfer yang lebih rendah.

Amerika Serikat pada hari Kamis (6/5/2021) mengatakan sedang mengawasi jalur obyek itu, tetapi saat ini tidak memiliki rencana untuk menembaknya jatuh.

"Kami berharap pesawat itu akan mendarat di tempat yang tidak akan merugikan siapa pun," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. "Mudah-mudahan di lautan atau tempat seperti itu."

Dia juga secara tidak langsung mengkritik China, mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk "memastikan hal-hal semacam itu dipertimbangkan saat merencanakan dan melakukan operasi".

Roket Long March 5B diluncurkan dari Wenchang, China pada 29 April.CCTV via REUTERS via BBC INDONESIA Roket Long March 5B diluncurkan dari Wenchang, China pada 29 April.
Media pemerintah China selama beberapa hari terakhir berupaya meredam kekhawatiran dengan menyebut roket itu mungkin jatuh di tanah yang berpenghuni.

The Global Times mengutip pakar kedirgantaraan, Song Zhongping, yang mengatakan bahwa jaringan pemantau luar angkasa China akan terus mencermati dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kerusakan terjadi akibat jatuhnya puing-puing.

Sejak 1990, tidak ada benda buatan manusia seberat lebih dari 10 ton yang sengaja dibiarkan di orbit untuk jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali.

Namun dalam beberapa hari ke depan, roket Long March 5B seberat 21 ton akan menjadi salah satu peluncur terbesar yang berbuat demikian.

Baca juga: Pentagon Waspadai Jatuhnya Roket China di Wilayah Berpenghuni

Dengan lebar lima meter dan panjang 30 meter, roket itu sekarang bergerak dengan kecepatan sekitar 27.600 km/jam dalam orbit jatuh menuju Bumi.

Apa yang akan terjadi dengan roket itu?

Roket tersebut saat ini berada dalam orbit rendah, yang berarti ia mengelilingi Bumi tetapi secara bertahap masih ditarik ke bawah.

"Tarikan akan memperlambat obyek, yang menyebabkan hilangnya ketinggian, membawanya ke atmosfer yang lebih padat, yang pada gilirannya menyebabkan lebih banyak tarikan dan hilangnya kecepatan dan ketinggian," kata Jason Herrin dari Observatorium Bumi Singapura, kepada BBC.

"Setelah proses ini dimulai, obyek akan terkunci dalam perjalanan turun yang tidak dapat diubah," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com