Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembicaraan Rahasianya Bocor, Menlu Iran Nyatakan Mendukung “Penyesuaian” Militer dan Diplomasi

Kompas.com - 28/04/2021, 18:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

 TEHERAN, KOMPAS.com - Menteri luar negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan mendukung "penyesuaian yang cerdas" antara bidang militer dan diplomatik.

Pernyataan ini merupakan reaksi publik pertamanya terhadap bocoran audio tentang dirinya yang meratapi pengaruh militer.

Baca juga: Publik Geger, Menlu Iran Sebut Militer Seret Teheran ke Perang Saudara Suriah

Zarif juga menyatakan penyesalannya atas kebocoran, yang telah memicu "pertikaian dalam negeri" tersebut, di tengah reaksi geram dari tokoh-tokoh konservatif dan media.

"Saya sangat menyesal bahwa pembicaraan teoretis rahasia mengenai perlunya sinergi antara diplomasi dan bidang (militer) ... berubah menjadi pertikaian dalam negeri," kata Kepala Diplomat Iran di akun Instagram-nya pada Rabu (28/4/2021).

Menurutnya, argumen "jujur dan penuh semangat" dalam ruang privat itu susah disalah artikan sebagai "kritik pribadi."

Tetapi Zarif tampaknya juga berpegang pada argumen inti, yang dibuatnya dalam audio yang bocor, menurut AFP.

Dia mengonfirmasi "poin utama" dari pernyataannya dalam audio, terkait pandangannya soal militer yang memiliki terlalu banyak pengaruh pada diplomasi.

Zarif menekankan "perlunya penyesuaian yang cerdas dari hubungan antara diplomasi dan militer.”

Dia juga melihat kebutuhan untuk menetapkan prioritas melalui struktur hukum, di bawah lingkup yang besar dari pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.

Baca juga: Kapal Patroli AS Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal Iran

Presiden Iran Hassan Rouhani telah memerintahkan penyelidikan untuk mengidentifikasi siapa yang membocorkan rekaman tiga jam yang "dicuri" itu.

Pemerintah moderatnya berusaha meremehkan pernyataan tersebut. Insiden ini terjadi jelang pemilihan umum Juni. Juga ketika Iran dan kekuatan dunia, membahas cara-cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

"Di republik Islam, bidang militer berkuasa," kata Zarif dalam rekaman audio, yang diterbitkan oleh beberapa media di luar Iran pada Minggu (25/4/2021).

"Saya telah mengorbankan diplomasi untuk bidang militer daripada bidang pelayanan diplomasi."

Komentar yang dia buat tentang Qasem Soleimani, komandan pasukan operasi luar negeri Garda Revolusi Iran yang tewas dalam serangan udara AS tahun lalu, sangat mengejutkan.

Zarif secara khusus meluruskan pernyataan itu di unggahan Instagram-nya.

Baca juga: AS Kirimi Iran Detail Sanksi yang Berpotensi Dicabut untuk Capai Kesepakatan Nuklir

"Saya mendapat kehormatan untuk memiliki persahabatan yang mendalam dan kerja sama dengan haji Qasem (Soleimani) selama lebih dari dua dekade," tulisnya. Dia juga menekankan telah berulang kali mengingatkan dunia tentang kemanusiaan, kedamaian dan keberanian Soleimani.

Dia juga mempertahankan rekam jejaknya dengan menyatakan bahwa dia "selalu mengikuti kebijakan yang disepakati secara internal negara dan sangat membelanya".

"Menjaga kepentingan negara dan ... (kepentingan) orang-orang Iran yang sabar dan gagah berani adalah sumpah yang akan saya dukung sampai saat-saat terakhir," Zarif berjanji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com