Media China Baidu melaporkan, hewan yang diterkam itu merupakan perkawinan antara Shih Tzu dan Bichon Frise.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pria Tewas Usai Squat 300 Kali | Mahkota Ratu Kecantikan Sri Lanka Dicopot Paksa
Bill Hwang, mengumpulkan kekayaan 20 miliar dollar AS (Rp 291,3 triliun), melalui investasi saham. Namun, hilang dalam 2 hari pada Maret. Hwang alumni dari dana lindung nilai ternama, Tiger Management, memiliki sekitar 200 juta dollar AS (Rp 2,9 triliun) pada 2013.
Dia berhasil mengubah itu menjadi kekayaan bersih 20 miliar dollar AS (Rp 292,4 triliun) karena investasi yang sukses pada perusahaan teknologi, kata Bloomberg.
Namun, keuntungannya anjlok pada akhir Maret, ketika utangnya mulai bengkak dan banknya menjual sebagian besar sahamnya bernilai sekitar 35 miliar dollar AS (Rp 511,5 triliun), seperti yang dilansir dari Business Insider pada Jumat (9/4/2021).
Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui investasi Hwang, melaporkan bahwa investasi awal Hwang dilakukan melalui perusahaan keluarga, Archegos Capital Management, di perusahaan pemesanan perjalanan Expedia, LinkedIn, dan Netflix.
Dari situ dia bisa mengantongi keuntungan terakhir sebesar 1 miliar dollar AS (Rp 14,6 triliun). Simak berita selengkapnya di sini.
Pangeran Harry kemungkinan akan menggunakan kostum berbeda dengan anggota kerajaan lain di pemakaman Duke of Edinburgh. Pasalnya dia tidak boleh mengenakan seragam militer setelah kehilangan gelar resminya pasca Megxit.
Duke of Sussex sudah tiba di Inggris sendirian untuk upacara peringatan Sang Kakek, setelah istrinya yang sedang hamil, Meghan Markle, disarankan untuk tidak bepergian.
Pemakaman kakeknya pada Sabtu (17/4/2021) mendatang akan menjadi acara seremonial pertamanya sejak dia dan Meghan pindah ke Amerika Serikat (AS).
Istana Buckingham kemarin mengonfirmasi Pangeran Philip akan mengadakan upacara pemakaman, bukan upacara kenegaraan, pada Sabtu 17 April. Tidak ada akses atau prosesi untuk publik.
Baca berita selengkapnya di sini.
Sebuah pengakuan yang langka, pejabat pengendalian penyakit China mengatakan efektivitas vaksin Covid-19 buatan “Negeri Panda” cukup rendah.
Karena itu, negara tersebut mempertimbangkan opsi untuk mencampur beberapa vaksin Covid-19 sebagaimana dilansir New York Post. Hal itu disampaikan oleh Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu pada Sabtu (10/4/2021) melalui konferensi pers di Chengdu, China.
“Sekarang dalam pertimbangan formal apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi,” kata Gao.