Konvensi Istanbul memuat pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Von der Leyen sendiri merupakan perempuan pertama yang menjadi Presiden Komisi Eropa.
Juru Bicara Komisi Eropa Eric Mamer mengecam kecerobohan diplomatik tersebut.
Baca juga: Pengangguran di Eropa Meroket, Lulusan Baru Takut Jadi Generasi Hilang
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu membantah bahwa Ankara telah melakukan kesalahan.
Cavusoglu berujar, Turki telah mengatur tempat duduk tersebut sesuai dengan saran dari Uni Eropa.
Di sisi lain, Michel dibanjiri kritik karena tampaknya tidak mendukung von der Leyen dan dengan mudah duduk di satu-satunya kursi yang tersedia di dekat Erdogan.
Melalui Facebook, dia menyesalkan blunder Turki karena tidak menyediakan kursi bagi von der Leyen.
Baca juga: Covid-19 Eropa Mengkhawatirkan, Perancis Kembali Lockdown Sebulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.