Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Kerajaan Inggris Sembunyikan Masalah Harry dan Meghan dari Pangeran Philip

Kompas.com - 20/03/2021, 18:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Mirror

LONDON, KOMPAS.com - Pangeran Philip disebut dilindungi dari banyak perselisihan yang muncul akibat wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey.

Hal itu disampaikan oleh pakar monarki Inggris Katie Nicholl. Menurutnya, keluarga kerajaan Inggris menjaga Pangeran Philip dari banyak drama seputar wawancara yang terjadi saat Kakek Pangeran Harry ini menjalani perawatan di rumah sakit.

Duke of Edinburgh, baru saja dipulangkan setelah menjalani masa perawatan terlama di rumah sakit.

Bangsawan Inggris berusia 99 tahun ini saat itu berjuang melawan infeksi dan menjalani operasi untuk masalah jantung yang sudah ada sebelumnya.

Kritikus sempat mendesak Harry dan Meghan menunda siaran 7 Maret dari rekaman obrolan AS “tell-all” mereka.

Masalahnya, Sang Kakek yang berulang tahun ke-100 pada Juni itu, sedang sakit di rumah sakit.

Baca juga: Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Disiarkan jika Pangeran Philip Meninggal

Keluarga Kerajaan disebut terus melindungi Philip dari drama seputar wawancara tersebut. Mereka menyembunyikan sebagian besar isi wawancara itu, selama suami Ratu Elisabeth II melanjutkan pemulihannya.

"Keluarga sangat yakin bahwa dia (Pangeran Philip) tidak mengetahui sepenuhnya tentang wawancara tersebut," katanya kepada outlet Australia 9Honey.

Namun Nicholl berpendapat, dengan liputan media yang sangat luas akan "mustahil menyembunyikan kabar itu sepenuhnya dari Sang Pangeran.”

Meski demikian, berbagai upaya dilakukan untuk melindunginya dari kemungkinan pengaruh yang besar dari perkembangan yang ada.

Philip menghabiskan 28 malam sebagai pasien di London di Rumah Sakit King Edward VII dan Rumah Sakit St Bartholomew.

Duke akhirnya keluar dari rumah sakit setelah menjalani operasi jantung pada 10.30 pagi waktu setempat menggunakan kursi roda.

"Sangat melegakan melihat dia pergi dengan mobil, bukan ambulans, tapi dia terlihat sangat, sangat lemah di kursi belakang. Saya tahu keluarganya lega dia ada di rumah tapi juga sangat peduli dengan kesehatannya," kata Nicholl. 

Baca juga: Permbicaraan Tidak Produktif Pangeran Harry dengan Ayah dan Kakaknya Setelah Wawancara Kontroversial

Pada hari yang sama, teman Meghan di showbiz AS, Gayle King, mengatakan bahwa the Sussex mengungkapkan pasca-Oprah pembicaraan sudah dilakukan antara Harry dan para bangsawan. Tapi hasilnya "tidak produktif".

Menurutnya bangsawan Inggris tidak senang dan tidak ada seorangpun di “The Firm” yang berpikir untuk meneleponnya.

Dia juga menambahkan Meghan memiliki dokumen untuk mendukung semua yang dia katakan dalam wawancara Oprah.

King juga mengakui kesepakatan sudah ada sebelum siaran di AS bahwa jika kakek Harry meninggal, siaran itu akan dihentikan.

"Yah, asal tahu saja, mereka telah melakukan wawancara itu sebelum Pangeran Phillip pergi ke rumah sakit, dan jika sesuatu, amit-amit, terjadi padanya, wawancara itu tidak akan ditayangkan," katanya.

Baca juga: Drama Meghan Markle Berlanjut: Data Pribadinya Dikorek-korek Orang Bayaran

Sumber-sumber kerajaan mengatakan kepada Mirror bahwa pengungkapan tersebut “bisa menimbulkan bahaya” di antara bangsawan senior. Terutama saat tahu bahwa percakapan pribadi digunakan untuk melawan mereka.

"Jenis perilaku ini dapat memiliki implikasi besar bagi kepercayaan untuk generasi keluarga kerajaan selanjutnya. "

Menolak untuk terlibat dalam perang argumen publik, sumber senior istana berkata: "Tak satu pun dari rumah tangga - Ratu, Pangeran Wales dan Duchess of Cornwall, dan Duke dan Duchess of Cambridge - akan memberikan komentar lanjutan tentang percakapan pribadi."

Dalam wawancara Oprah, Meghan dan Harry membuat sejumlah tuduhan mengejutkan tentang kehidupan di keluarga kerajaan, termasuk kekhawatiran tentang warna kulit Archie.

Sehari setelah wawancara ditayangkan di ITV pada 8 Maret, Ratu merilis pernyataan yang mengatakan mereka akan menangani masalah yang diangkat "secara internal" sebagai sebuah keluarga.

Baca juga: Trump Beri Dukungan jika Meghan Markle Maju sebagai Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com