Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafe Jual Minuman dengan Botol Bayi di Negara Arab Dianggap Tidak Bermoral

Kompas.com - 19/03/2021, 18:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Kafe di beberapa negara Teluk Arab memunculkan tren menjual kopi dan minuman dingin lainnya dalam botol bayi, yang kemudian menimbulkan kontroversi.

Mode ini di mulai di Einstein Cafe. Tidak seperti biasa menggunakan cangkir, kafe tersebut menyuguhkan minuman dari botol bayi, seperti yang dilansir dari Associated Press (AP) pada Selasa (16/3/2021).

Menu favoritnya adalah bertema bayi, seperti milkshake rasa sereal beras untuk bayi, yang juga disajikan dalam botol bayi.

Baca juga: Seorang Wanita Muslim Hamil Diinjak dan Ditinju di Kafe oleh Seorang Pria Islamofobia

Antusiasme dari tren ini belum pernah terjadi sebelumnya, sehinga dikatakan sedikit mengejutkan bagi orang-orang di negara Teluk.

“Semua orang ingin membelinya, orang-orang menelepon sepanjang hari, memberitahu kami bahwa mereka datang bersama teman-teman mereka, mereka datang bersama ayah dan ibu mereka,” kata CEO dari waralaba Einstein di Uni Emirat Arab, Younes Molla, kepada AP pada pekan ini.

“Setelah berbulan-bulan menderita pandemi, dengan segala kesulitan, orang mengambil foto, bersenang-senang, mengingat masa kecil mereka,” ungkapnya.

Disebutkan antrean orang dari berbagai usia seringkali mengular di setiap tokonya yang berada di Dubai, Kuwait, hingga Bahrain, untuk memesan aneka minuman kopi, susu, maupun jus dari botol bayi.

Baca juga: Paris Masuk Zona Hijau Virus Corona, Orang-orang Nongkrong Lagi di Kafe

Beberapa pelanggan bahkan membawa botol bayi mereka sendiri ke kafe, meminta kepada barista yang bingung untuk mengisinya.

Namun, tren yang viral di media sosial negara Arab itu dibenci oleh sebagian orang. Para pengunjung dan pengelola toko menghadapi rentetan komentar buruk.

“Orang-orang sangat marah, mereka mengatakan hal-hal yang mengerikan, bahwa kami adalah seorang 'aeb', bagi budaya Muslim (Arab),” kata Molla, menggunakan istilah Arab untuk rasa malu atau aib.

Pekan lalu, kemarahan mencapai titik puncak di pemerintahan. Otoritas Dubai menindak kafe-kafe yang menyebarkan tren "botol bayi". Tim inspeksi menyerbu untuk membagikan denda.

“Penggunaan botol bayi yang sembarangan bertentangan dengan budaya dan tradisi lokal,” bunyi pernyataan pemerintah.

Baca juga: PM Selandia Baru Ditolak Saat Hendak Masuk ke Kafe

“Kesalahan penanganan botol selama pengisian juga dapat berkontribusi pada penyebaran Covid-19,” lanjut pernyataan itu yang merujuk secara nyata kepada mereka yang membawa botol bekas mereka ke kafe lain.

Tindakan tegas dari pemerintah juga terjadi di Kuwait, di mana pemerintah menutup sementara Kafe Einstein.

Kementerian Perdagangan Kuwait juga mengirim polisi bersenjatakan kamera langsung membidik ke arah kafe dan memperingatkan semua tempat makan bahwa menyajikan minuman dalam botol susu bayi “melanggar adat dan tradisi Bahrain.”

Sementara, otoritas Oman mendesak warga untuk melaporkan penampakan botol bayi ke hotline Otoritas Perlindungan Konsumen.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Shisha Dilarang Dipakai di Kafe-kafe Kuwait

Pengguna Twitter dan media Saudi mengutuk tren ini dengan istilah yang paling keras, dengan situs berita populer Mujaz al-Akhbar menyesali bahwa "putri kerajaan telah menderita karena hilangnya kesopanan dan agama."

Ini bukan pertama kalinya para penjaga adat setempat di negara-negara Teluk Arab memfokuskan kemarahan mereka pada fenomena media sosial.

Undang-undang yang tidak jelas di seluruh wilayah memberi otoritas kekuasaan yang luas untuk memberantas amoralitas dan ketidaksenonohan publik.

Petugas Emirat musim semi lalu, misalnya, menangkap seorang ekspatriat muda karena mengunggah video di TikTok, di mana dia bersin ke dalam uang kertas, menuduhnya "merusak" reputasi UEA dan lembaganya.

Baca juga: Sudan Tetapkan Budaya Sunat Perempuan Jadi Tindak Pidana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com