Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Beda Agama di India Cemas Setelah Muncul Peraturan Baru

Kompas.com - 15/03/2021, 17:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Santosh membayar seorang pengacara 25,000 rupee, setara Rp 5 juta, untuk mendaftarkan pernikahan mereka, tapi pengacara itu menarik diri.

"Tak ada pejabat yang mau membantu. Tak ada pengacara yang akan menangani kasus kami. Mereka mengatakan ini kasus pernikahan beda agama dan ini berbahaya untuk mereka. Mereka mengatakan pada kami untuk tidak melakukannya," katanya. "Mungkin, ada kelompok (sayap-kanan) main hakim sendiri di pengadilan."

Waktu terus bergulir. Pasangan beda agama ini memutuskan untuk lari. "Saya ingin bersama Ayesha. Kami tak punya pilihan lain," kata Santosh.

22 Januari, mereka tiba di Delhi dengan harapan bisa menikah.

Mereka mengatakan, satu jam perjalanan pesawat menuju Delhi adalah pertama kalinya mereka bisa bersama dengan waktu lama setelah menjalin hubungan 13 tahun.

Baca juga: Kerukunan di Desa Keberagaman, Tempat Ibadah Berdekatan dan Pernikahan Beda Agama Sudah Biasa

Saat tiba, mereka mencari kantor Dhanak, kelompok yang mengelola rumah aman. Mereka memberi tahu orangtua masing-masing dan kantor polisi bahwa mereka berada di Delhi. Mereka pindah ke rumah aman pada 29 Januari.

Dhanak memfasilitasi pasangan beda agama. Pendirinya, Asif Iqbal, mengatakan mereka telah menerima banyak telepon dari pasangan yang ingin menikah sejak Undang-undang anti-konversi disahkan di Uttar Pradesh.

"Santosh itu menangis waktu menelepon," kata Iqbal.

Kebanyakan pasangan kehilangan pekerjaan selama berada dalam pelarian. Santosh dan Ayesha sedang mencari pekerjaan. Mereka khawatir dan takut, tapi mengatakan saling percaya dapat membuat selalu bersama.

"Cinta itu pengorbanan," kata Ayesha.

Sekarang, mereka punya tempat untuk tinggal dan tetap bersama satu sama lain.

"Mereka bilang cinta itu buta, tapi justru kebencian yang buta," kata Santosh.

Baca juga: Menteri PPA Sebut Ada 15 Laporan Diskriminasi di Sekolah karena Beda Agama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com