CALIFORNIA, KOMPAS.com - Dalam wawancara Meghan dan Harry dengan Oprah, Duchess of Sussex menyebut keluarga Kerajaan Inggris sebagai "The Firm" (perusahaan).
Meghan menggunakan istilah itu ketika dia berkata: "Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa berharap setelah semua ini, kami masih diam jika ada peran aktif The Firm berperan dalam mengumbar kepalsuan tentang kami (Meghan dan Pangeran Harry)."
Bagian wawancara ini terjadi sebelum Harry bergabung dengan Meghan, ketika pembawa acara Oprah Winfrey berbicara kepada Duchess sendirian.
Wawancara ini disiarkan setelah Istana Buckingham Inggris mengonfirmasi akan menyelidiki klaim yang dilaporkan pada Selasa (2/3/2021), tentang intimidasi di Kensington Palace, kediaman kedua pasangan tersebut.
Sebuah pernyataan pada Rabu (3/3/2021) mengatakan: "Dengan demikian tim sumber daya manusia kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel (intimidasi)."
Melansir The independent pada Senin (8/3/2021), Meghan telah membantah klaim itu dan berkata bahwa dia "sedih" mendengar tuduhan tersebut.
Keluarga kerajaan Inggris ternyata telah lama diberi gelar yang ambigu ini oleh media.
Pada 2005, Penulis Biografi Keluarga Kerajaan Penny Juror menerbitkan sebuah buku berjudul The Firm: The Trigled Life of the House of Windsor. Buku ini meneliti bagaimana keluarga kerajaan beroperasi sebagai entitas bisnis.
Juror mengklaim Pangeran Philip juga sudah memberi keluarganya sebagai The Firm. Bahkan sebutan itu digunakannya ketika dia pertama kali menikahi Elizabeth, dan bergabung dengan Royals Inggris.
"House of Windsor (keluarga Kerajaan Inggris) adalah bisnis besar. Meskipun satu, “perusahaan ini” lebih punya banyak gejolak daripada pasar saham,” menurut buku tersebut.
Pangeran Philip juga menyebut “perusahaan” itu termasuk semua eksekutif kerajaan dan kerabat kuat mereka. Kelompok itu akan melakukan segala upaya untuk menghindari sedikit skandal yang dapat mengurangi reputasi bisnis keluarga.
Keluarga Kerajaan Inggris memang memiliki sejumlah besar kekuatan keuangan. Pada 2019, majalah Forbes memperkirakan bahwa kekayaan bersih Ratu setara dengan 500 juta dollar AS (Rp 7,2 triliun).
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Dianggap Sudah Jatuhkan Bom ke Kerajaan Inggris
Di masa lalu, Diana, Sang Putri Wales, juga merujuk keluarga kerajaan Inggris hanya merupakan bisnis.
Dalam sebuah wawancara yang dia jelaskan: "Hari saat aku berjalan menyusuri lorong di Katedral St Paul, aku merasa kepribadianku diambil dari Saya, dan saya diambil alih oleh mesin kerajaan"
Istilah ini juga telah digunakan dalam budaya populer untuk menggambarkan keluarga monarki itu. Pada 2010, film yang dinominasikan Oscar, The King’s Speech, menggambarkan tokoh Raja George VI yang dimainkan Colin Firth, mengatakan: "Kami bukan keluarga, kami sebuah perusahaan."
Sebuah film dokumenter tentang keluarga tersebut BBC ditayangkan pada 2007-2008, juga secara terang-terangan memberinya label “Inside The Firm”.
Baca juga: Biaya Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle Capai Ratusan Miliar
Selama ini istilah tersebut seharusnya digunakan oleh keluarga kerajaan dalam lingkup internal kerajaan, tidak pernah digunakan untuk umum. Jadi penggunaan istilah itu oleh Meghan mendapat sorotan.
Tahun lalu, Mirror melaporkan bahwa Sang Ratu telah membentuk "perusahaan baru." Isinya terdiri dari delapan orang Royals (termasuk dirinya sendiri) yang akan melakukan penampilan publik.
Grup ini, yang meliputi William dan Kate, Charles dan Camilla, Pangeran Edward dan Sophie, Countess of Wessex dan Princess Anne.
Kelompok ini tidak menyertakan Pangeran Andrew yang melangkah mundur dari perannya setelah wawancara BBC Newsnight. Juga tidak termasuk Pangeran Philip, yang pensiun dari tugas kerajaan pada 2017, dan Harry dan Meghan yang telah mengumumkan melangkah mundur dari tugas kerajaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.